Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2012

hubungan dan saling berhubungan

Manusia akan senantiasa untuk menjalankan fungsinya, sebagai makhluk individu dan sosial. Sebagai makhluk sosial, ia akan cendurung untuk bersosialisasi dengan cara berkomunikasi. Cara komunikasi inilah yang mampu menjadi salah satu solusi dalam mengurangi determinism. Terdapat empat tingkatan komunikasi yang dijalin oleh manusia. Bila diurutkan dari tingkat terbawah hingga teratas, yaitu material, formal, normative, dan spiritual. Dimulai dari hal-hal material, yang bersifat fisik (kebendaan). Formal yang berupa tulisan-tulisan. Normative, yang berhubungan dengan norma-norma. Hingga komunikasi spiritual yang meliputi keyakinan akan hubungan manusia dengan Tuhannya. Pada tataran Spiritual, Sain adalah Rakhmat dan Karunia Tuhan. Pada tataran Filsafat atau tataran Normatif, Sain adalah sumber-sumber ilmu, macam-macam ilmu dan pembenaran ilmu. Maka pada tataran Filsafat atau Normatif, Sain adalah Pikiran Para Filsuf; dia meliputi metode berpikir dan pembenarannya. Pada tataran Filsa

refleksi 091012

Determinisme Determinisme berasal dari bahasa Inggris yaitu to determine, yang berarti memberlakukan sifat, menjatuhkan sifat pada objek atau benda lain. Kondisi demikian bila dilakukan dalam porsi yang sedikit dapat merugikan bagi orang yang diberlakukan sifat padanya. Apabila sifat ini semakin sering dilakukan, maka akan dapat membunuh objek yang dikenai sifat tersebut. Membunuh disini berarti padakematian sifat asli dari objek yang bersangkutan, yang ditimpa sifat oleh pihak yang berlaku determin. Sebagian besar orang sangat suka menjatuhkan sifat pada orang yang lain. Bahkan tumbuhan maupun hewan dapat saja melakukan determin pada tumbuhan, hewan, maupun unsur lain. Misalnya saja tumbuhan yang sesuai dirinya melakukan pembelitan terhadap batang pohon sehingga bagian dari batang pohon itu tertutupi olehnya, berarti tumbuhan pembelit itu telah berlaku determin terhadap tumbuhan yang dililitnya. Pada manusia, manusia akan cenderung menjadi determin terhadap orang yang berada d

sejarah filsafat

SEJARAH ALIRAN FILSAFAT A.     Pendahuluan Filsafat   adalah studi tentang seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis dan dijabarkan dalam konsep mendasar. Filsafat tidak didalami dengan melakukan eksperimen-eksperimen dan percobaan-percobaan, tetapi dengan mengutarakan masalah secara persis, mencari solusi untuk itu, memberikan argumentasi dan alasan yang tepat untuk solusi tertentu. Akhir dari proses-proses itu dimasukkan ke dalam sebuah proses dialektika (Anonim, 2012). Sebelum dikenal filsafat, masyarakat lebih mempercayai adanya mitos-mitos dalam kehidupan mereka. Setiap hal dianggap sebagai sesuatu yang wajar terjadi dan yang telah menjadi mitos sebelum-sebelumnya. Hal ini menjadikan masyarakat pada zaman itu hanya berpedoman pada mitos dan belum memikirkan akan apa yang mungkin mendasari kejadian-kejadian yang mereka alami dalam kehidupan. Kejenuhan terhadap mitos yang dengan jelas tidak mampu menjelaskan kejadian yang mereka alami dalam kehidupan,