Langsung ke konten utama

Pembelajaran yang sesuai dengan caranya


Cara yang Sesuai
Perkuliahan Prof. Marsigit pada pekan lalu, 11 Desember 2012, berkenaan dengan beragam tema. Tema-tema tersebut antara lain mengenai kurikulum yang akan digulirkan pada tahun 2013. Kami diminta untuk berkomentar pada postingan terakhir Prof.  Marsigit dengan cara mengnanalisis sesuai pengalaman dan pengetahuan kami.
Beberapa tema yang dibahas berkaitan dengan postingan dalam blog Prof. Marsigit. Misalnya saja mengenai politik pendidikan, orientasi pendidikan, hakekat kompetensi keterampilan hidup, hakekat metode mengajar, hakekat siswa, hakekat penilaian, dan hakekat teori belajar.  Diantara beragam tema yang dibahas, saya tertarik untuk mengetahui lebih lanjut mengenai hakekat metode mengajar.
Berdasarkan tulisan dalam blog beliau, metode mengajar yang disarankan belum secara gamblang terdapat dalam draf kurikulum. Hal ini dapat memunculkan kebingungan bagi para pengembang kurikulum di lapangan. Padahal kurikulum merupakan rencana pembelajaran, sehingga sebenar-benar pengembangnya adalah praktisi di lapangan sehingga kurikulum mampu diterapkan secara efektif berdasarkan kondisi di lapangan. 
Perlu juga kiranya dicantumkan metode mengajar yang disarankan sesuai dengan keilmuan yang bersangkutan. Tiap-tiap bidang ilmu memiliki metode mengajar yang berbeda-beda. Metode mengajar disesuaikan dengan sifat keilmuan dari masing-masing subjek ilmu yang bersangkutan. Metode mengajar Ilmu Pengetahuan Sosial, tentunya berbeda dengan metode mengajar Ilmu Pengetahuan Alam. Metode mengajar tergambar dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). 
Akhir-akhir ini, telah digalakkan untuk menerapkan model Ekplorasi, Elaborasi, Konfirmasi (EEK) untuk setiap RPP yang dibuat oleh guru. Dalam Eksplorasi siswa dengan difasilitasi oleh guru diharapkan mampu menggali sedalam-dalamnya dan seluas-luasnya tentang kompetensi yang akan dibahas dan dicapai. Dengan demikian, siswa diminta untuk dapat aktif dapat mencari informasi (dengan bantuan guru) dengan kehidupan sehari-harinya.
Merujuk pada dasar dari pembaharuan kurikulum yang salah satunya untuk menghadapi tahun 2015 (ekonomi bebas), pendidikan di Indonesia diharapkan mampu menghasilkan orang-orang yang memiliki keterampilan hidup. Oleh karena itu, siswa-siswa diharapkan mampu mengontekskan apa yang dipelajari di sekolah dengan kondisi lingkungannya. Dengan demikian siswa dapat lebih mudah dalam mengkonstruksi pikirannya sesuai dengan kondisi lingkungan. Metode diskusi juga mampu mengajak siswa untuk aktif dalam mencari informasi, aktif berpendapat, serta memberanikan siswa untuk berbicara di depan orang lain. Metode diskusi dapat meningkatkan siswa dalam pemahaman konsep dan keterampilan memecahkan masalah.

Referensi
Marsigit. 2012. http://www.powermathematics.blogspot.com/2012/12/masukkan-untuk-perbaikan-draft.html#more (diakses pada Selasa, 18 Desember 2012, pukul 08.52 WIB)

Haryanto. 2011. Metode Mengajar. http://belajarpsikologi.com/macam-macam-metode-pembelajaran/ (diakses pada Selasa, 18 Desember 2012, pukul 08.52 WIB)

-----------------------------------------------------------------------
Tulisan ini sudah dibuat lama tetapi masih tersimpan di draf saja..

Bisa saja bukan hanya tulisan ini yang tersimpan lama, tetapi juga ketulusan hati yang sesungguhnya..

Maafkan wahai diri, karena baru di post saat sekarang ^^

Semoga bermanfaat ^^



#edisi #berdamai #dengan #hati

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mencari

setiap kita adalah pencari pencari makna pencari makan pencari berita   bagi para pencari proses ini tidak akan berhenti, karena belajar salah satunya dengan mencari   yang kemudian perlu dijadikan pagar adalah bahaimana pencarian berlandaskan pada aturan yang tidak menyimpang dan disertai permohonan agar tetap diberikan petunjuk oleh Yang Maha Menciptakan

sejarah filsafat

SEJARAH ALIRAN FILSAFAT A.     Pendahuluan Filsafat   adalah studi tentang seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis dan dijabarkan dalam konsep mendasar. Filsafat tidak didalami dengan melakukan eksperimen-eksperimen dan percobaan-percobaan, tetapi dengan mengutarakan masalah secara persis, mencari solusi untuk itu, memberikan argumentasi dan alasan yang tepat untuk solusi tertentu. Akhir dari proses-proses itu dimasukkan ke dalam sebuah proses dialektika (Anonim, 2012). Sebelum dikenal filsafat, masyarakat lebih mempercayai adanya mitos-mitos dalam kehidupan mereka. Setiap hal dianggap sebagai sesuatu yang wajar terjadi dan yang telah menjadi mitos sebelum-sebelumnya. Hal ini menjadikan masyarakat pada zaman itu hanya berpedoman pada mitos dan belum memikirkan akan apa yang mungkin mendasari kejadian-kejadian yang mereka alami dalam kehidupan. Kejenuhan terhadap mitos yang dengan jelas tidak mampu menjelaskan kejadian yang mereka ala...

Tugas Akhir Filsafat

PEMBELAJARAN DI BALIK LINGKUNGAN BAB I PENDAHULUAN Manusia disebut sebagai makhluk individu dan sosial. Sebagai makhluk individu, ia memiliki privasi yang yang menjadikannya berada pada dimensi yang lain dari orang lain. Sebagai makhluk sosial, ia memiliki hak dan kewajiban untuk dapat berada dalam suatu masyarakat beserta lingkungannya. Manusia dalam perjalanan hidupnya tidak dapat dipisahkan dari lingkungan. Lingkungan dapat berupa kondisi fisik lingkungannya maupun kondisi sosial budaya masyarakatnya. Manusia guna melaksanakan fungsi dan kodratnya, perlu memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan dari lingkungan. Dewasa kini, kondisi lingkungan baik secara fisik maupun sosial telah mengalami penurunan. Sering kali kita mendengar mengenai tawuran antar pelajar hingga tawuran antar rukun tetangga di suatu daerah. Hal ini munjukkan kemerosotan nilai-nilai dalam menjaga lingkungan agar tetap harmoni. Hal ini berkenaan dengan lingkungan sosial manusia. Cuaca panas-dingin ya...