Tugas
Filsafat Ilmu tanggal 13 November 2012
Oleh:
Destri
Ratna Ma’rifah
12708251072
PSn
D
Musik Kehidupan
1. P:
Apakah anda menyukai musik?
N
: Ya, saya kadang menyukai musik.
T
: bila saya, saya menyukai musik. Musik tanpa tahu kapannya mulai
terinternalisasi dalam diriku. Mungkin inilah intuisiku terhadap ruang dan
waktu.
2. P
: mengapa anda menyukai musik?
N
: karena terkadang musik bisa mewakili isi hati, dan bisa mendinamisasikan
gerak. Misalnya saja ketika hati sedang gembira, musik yang ceria akan menjadikan semangat.
T
: bagiku, karena musik dapat menjadi ekspresi dari pembuat komposisi musik,
bisa juga menjadi curahan hati yan tak tersampaikan bagi pendengarnya (yang
juga dapat merupakan pembuat musik).
3. P
: Musik seperti apa yang anda sukai?
N
: musik yang bersemangat, yang tidak melankolis.
T
: musik yang aku sukai adalah musiki yang mengandung arti di dalamnya, entah
bersemangat maupun melankolis. Bila aku turunkan menjadi lagu, maka aku akan
menyukai lagu yang liriknya mampu mengatakan sesuatu dan bukan hanya perasaan
yang bisa.
4. P
: musik terkait dengan irama, bagaimana menurut anda mengenai irama itu
sendiri?
N
: irama adalah harmonisasi dari musik itu sendiri. Ia menghasilkan perpaduan
yang enak didengar, yang mempu mewakili perasaan yang menciptakan maupun yang mendengarkan.
T
: irama adalah bagian dari musik. Ia adalah pengulangan-pengulangna yang
membuat musik itu menjadi indah untuk didengarkan. Iramaku, iramamu, irama
masing-masing kita berbeda. Hanya saja terkadang selera irama tiap orang adalah
sama, meski ada pula yang berbeda. Begitulah jika musik itu telah menjadi
sesuatu yang ada di dunia dan diperdengarkan dalam waktu dan ruang tertentu.
5. P
: bagaimana anda menilai suatu musik?
N
: bagus atau tidaknya suatu musik tergantung dari syairnya. Bila syairnya
bagus, musik dan iramanya pun jadi bagus.
T
: mengenai hal ini saya sepakat sebagian. Menurut saya musik itu bagus selain
karena syairnya juga karena komposisi nadanya. Keindahan nada mampu membawa
orang-orang mampu mendengarkan musik meski tana syair (instrumental). Selain
itu, hal ini justru mampu meningkatkan imajinasi berpikir bagi orang yang
mendengarkan.
6. P
: beralih pada hidup dan kehidupan. Menurut anda irama dalam hidup itu yang
seperti apa?
N
: irama hidup adalah suatu keteraturan. Meski terkadang naik atau turun, tetapi
ia tetap teratur. Misalnya saja bioritme, ada keteraturan yang harus diikuti.
Sehingga diperlukan saling menghormati
antara aturan dan manusia. Irama mendinamisasi hidup dan menciptakan karakter
kehidupan. Karakter kehidupan tiap orang berbeda, bergantung pada sikap yang
diambil masing-masing subjek (manusia).
T
: dalam hal ini saya sepakat. Irama merupakan pengulangan yang nantinya dalam
menyebabkan keteraturan bila berlangsung dalam waktu yang lama. Irama dalam
hidup, yang biasa disebut bioritme, adalah milik masing-masing meski dapat
digenelarisasikan melalui metode ilmiah. Bioritme ini bukan hanya unuk manusia
tetapi bagi seluruh makhluk hiup di bumi.
Bahkan
bumi pun memiliki irama, yakni irama perputarannya terhadap dirinya, terhadap
matahari. Begitu pula bulan, matahari, dan semua planet dalam semesta.
7. P
: Menurut anda, bagaimana kaitan antara musik dengan biologi?
N
: musik dapat memacu adrenalin atau neurotransmitter lain sehingga mampu
mendinamisasikan gerak tubug. Misalnya saja saat kita mendengar musik yang kita
sukai dan berirama cepat, tanpa sadar kita ikut menghentak mengikuti irama.
T
: menurut saya, hormone adrenalin tersebut untuk musik-musik yang berirama
cepat, tetapi untuk musik instrumental akan menstimulus hormone epineprin yang
menenangkan.
Musik
memiliki irama yang sama pada kajian perilaku dalam biologi, yaitu adanya
bioritme.
8. P
: kemudian, bila dikaitkan dengan pendidikan biologi, kira-kira bagaimana?
N
: dalam pembelajaran di kelas terdapat materi tentang system pendengaran.
Mungkin musik ini bisa dimasukkan dalam materi frekuensi bunyi, efek rangsang,
dsb.
T
: saya sepakat dengan hal ini. Bahkan bisa membantu siswa untuk bersifat
fleksibel dalam pembelajaran biologi.
9. P
: menurut anda, musik itu terdapat dalam diri kita atau di luar diri kita?
N
: menurut saya, musik ada di dalam diri kita. Alat-alat musik hanyalah
pancingan. Musik dalam diri harusnya disalurkan, karenanya ending-nya dapat
berbeda-beda.
T
: menurut saya musik itu berada didalam dan di luar diriku. Aku bisa
mendapatinya ada dalam diriku saat ia telah menjadi irama dalam diriku, dan ia
aku jumpai di luar diriku saat ia belum ada dalam kesadaranku.
10. P
: bagaimana musik menurut anda?
N
:musik adalah impuls/rangsangan.
T
: musik menurut saya adalah karya seni yang mampu memberikan stimulus/
rangsangan. Musik adalah hasil curahatn hati dari seorang komposer. Musik
adalah sumber pendapatan bagi pencipta lagu. Musik menjadi satu identitas dari
sekelompok orang. Musik mungkin juga merupakan alunan kata-kata cinta dari
seseorang untuk orang yang dicintainya.
11. P
: dimanakah musik itu berada? Dalam pikiran kah, atau dalam hati?
N
: menurut saya, musik itu ada di dalam hati.
T
: menurut saya, bagi komposer, mungkin musik berada dalam pikirannya, dan
dirasakan dalam hati. Bagi orang awam, mungkin musik terasa di hati dan tidak
dipikirkan karena ia hanya sekedar suatu ekspresi yang mungkin sama dengan
kondisi dalam diri.
Musik, dapatkah ia menjadi ruh?
Ruh kita akan mengikuti kemana kita pergi, bermain musik, bermatematika atau berdzikir, sampai pada saatnya dia akan meninggalkan kita sendirian; kecuali bagi orang-orang yang mempelajari dan mengetahui ilmunya, maka mereka berusaha menghantarkan dan mengikuti Ruhnya agar bisa kembali ke hadlirat Nya dalam hidayah Nya. Amin.
BalasHapussungguhnya setiap kita masih akan terus belajar hingga ruh berlepas dari raga,,terima kasih atas apresiasinya Pak,,semoga saya pun dapat senantiasa belajar guna mendekatkan ruh ini padaNya,,aamiin..
Hapus