Jejak kedua-ketiga-keempat
Di
suatu pagi ditengah liburan musim dingin.
“Ju
Hyun-ah..sarapan sudah siap..”, ibu memanggil dari meja makan.
“ya
Ibu, aku akan segera turun,” jawab Ju Hyun.
Sementara
itu di bagian bumi yang lain..
“Yong
Hwa-ah, kenapa tidak sarapan dulu? Ibu sudah menyiapkannya di meja makan. Ayo
sarapan bersama” ibu Yong Hwa yang cantik mengajak putranya itu untuk sarapan
bersama.
“tidak
bu, aku sudah terlambat, mau latihan denagn teman-teman di studio Shin.
Sekaligus uji nyali..hehehehe”, timpal Yong Hwa.
“tapi
kamu harus makan dulu..”, pinta ibunya.
“tidak
bu, nanti saja. Daah ibu....” balas Yong Hwa sambil bergegas keluar rumah.
...............................................
Perjalanan
menuju studio Shin, memakan waktu sekitar satu jam. Yong Hwa menuju ke sana
dengan menggunakan bis umum, ya, dia belum bisa naik motor apalagi menyemudikan
mobil. Di dalam bis, Yong Hwa bertemu dengan seorang gadis yang membawa gitar
berwarna pink. Ia berpikir, “waaah, jarang sekali ada gadis yang mau belajar
gitar, kebanyakan mereka mempelajari piano. Senang melihat ada gadis yang
membawa gitar bersamanya.”
.....................................................
Sampai
di depan studio Shin, ia bertemu dengan Park Shin Hye, temannya saat SMA dulu.
Mereka memiliki hubungan yang cukup dekat. Yong Hwa yang lahir pada bulan Juni
dan Sin Hye yang lahir pada bulan Februari membuat mereka seperti layaknya
teman seusia. Di Korea, perbedaan usia di bawah dua tahun, dapat dianggap
sebagai seusia. Perbedaan usia yang hanya setengah tahun ini, membuat mereka
lebih akrab lagi dan akhirnya menjadi teman baik.
“Annyeong”,
sapa Yong Hwa.
“Annyeong”,
balas Shin Hye.
“bagaimana
kabarmu Shin Hye? aku dengar, kamu mengambil tugas akhir tentang penyatuan
musik tradisional dan musik kontemporer. Waaah, itu hal yang rumit
menurutku..keke”, ujar Yong Hwa.
“aku
baik saja, cuaca dingin akhir-akhir ini justru membuatku lebih bersemangat
untuk mengerjakan tugasku,,keke,,ya, aku sedang berada dalam tahap persiapan
untuk tugas akhir sekolahku. Aku mengambil topik itu karena aku pikir ini akan
menjadi hal yang menarik saat ditunjukkan pada semua orang. Permaina gayageum
dengan musik band akan menjadi hal yang menarik untuk dilihat. Bagaimana
menurutmu, Yong Hwa-ah?, jawab Shin Hye.
“yaa,,menurutku
juga begitu. Musik tradisional sebagai warisan budaya harusnya tetap berada di
hati setiap orang sehingga ia akan memberikan nuansa yang beraneka ragam di
negara kita ini. Lalu, kamu ingin ke mana Yong Hwa-ah?”, tanya Shin Hye.
“Aku
ingin berlatih dengan teman-teman bandku di studio Shin, milik Paman Shin Woo.
Mau ikut dengan ku?,” sambil mengerling pada Shin Hye, Yonghwa mengajaknya unuk
melihat latiihannya bersama bandnya.
“aaa,,sebenarnya
aku ingin sekali melihat latihanmu Yong Hwa-ah, tapi, aku ada kursus musik pagi
ini, jadi, tidak bisa. Maaf ya. Lain kali kalau ada kesempatan, aku akn melihat
latihanmua. Kan kita teman baik, harus saling mendukung kan? Kekekeke,,,”, ujar
Shin Hye.
“Baiklah...
(sambil tersenyum jail) Aku juga hanya bercanda. Kau kan memang sangat sibuk
akhir-akhir ini. Sulit dihubungi lewat handphone juga. Yaa, selamat mengerjakan
tugas akhirmu ya. Annyeong Shin Hye..”, sapa Yong Hwa untuk mengakhiri
pembicaraan mereka.
“Annyeong
Yong Hwa-ah”, jawab Shin Hye.
........................................
(to be continued)
Komentar
Posting Komentar