Pulang sekolah, Alex ngajak Bintang. kemana? Ke showroom
mamahnya. Alex ngajak Bintang ketemuan dengan mamahnya. Mereka bertiga bertemu.
Alex bilang kalau dia mau tetep sama Bintang. mamah bilang kalau Bintang yang
udah ngak mau deket sama Alex kan?. Alex ngebela, itu semua karena mamahnya
yang minta Bintang buat gitu. Mamahnya bilang nggak bisa kalau sama BIntang.
Bintang nggak perlu nunggu lama, dia berlari keluar.
Papa terkejut ngeliat Virgie bisa jalan. Virgie duduk di
tepian tempat tidur. Virgie menceritakan kenapa dia belum bilang kalau bisa
jalan. Virgie takut kalau Alex bakal ninggalin dia. Virgie cerita kalau dia pernah
punya pengalaman ditinggalin sama orang yang dia sayang waktu dia lagi butuh. Papa
paham dengan perasaan Virgie. Papa memberikan pandangan ke Virgie, kalau Virgie
besikap gitu, judtru bakal nyakitin orang yang benar-benar sayang sama Virgie.
Papa menguatkan Virgie, bilang bahwa cinta papa untuk Virgei akan selalu ada.
Virgie nggak perlu cemas. Virgie meluk papa. Virgie bilang papa adalah papa
paling hebat. Papa ganti muji Virgie sebagai anak paling hebat.
Di rumah, Alex gitaran sendiri. mamah ngedeketin Alex. Mamah
minta maaf atas sikapnya tadi di butik. Mamahnya bilang kalau Bintang yang
menyebabkan mamah jadi jauh sama tante Nirmala. Alex ngerti. Alex bilang kalau
dia udah dapet cerita semuanya dari tante Nirmala. Mamahnya jadi jauh sama
tante Nirmala karena tante Nirmala udah nggak make desain mamahnya, tapi pakai
desain Bintang. lalu, mamahnya juga pernah pakai sketsa desain Bintang. mamah
terdiam, kemudian duduk di sebelah Alex. Alex cerita kalau Bintang selalu ada
saat dia lagi nggak betah di rumah. Saat Alex lagi bête. mamah mendengarkan,
paham. Mamah bertanya, “ kalau Virgie?”. Alex terdiam.
Bintang lagi belajar ditemani ibu Peri. Tante Nirmala masuk
membawa dokumen mamahnya sambil hampir menangis. Bintang dan ibu Peri kaget,
kok malam-malam datang sambil hampir nangis. Ibu Peri nanya kenapa. Tante Nirmala bilang mau mastiin suatu hal.
Tante Nirmala minta ijin ke Bintang buat ngeliat tanda lahir di bawah lehernya.
Bintang agak nggak yakin, bu Peri mengiyakan. Yah, tanda lahir itu, tanda
tangan ibu Rima yang menyerahkan Bintang 16 tahun yang lalu. Bintang adalah
anak yang selama ini dicarinya. Tangis Nirmala pecah.
Bintang kaget dan bersembunyi di balik ibu Peri. Antara
percaya dan tidak. Bintang selama ini menganggap tante Nirmala sebagai tante
dan diva. Nirmala bilang mulai sekarang Bintang bisa nganggep tante Nirmala
sebagai ibu, ibu kandungnya. Bintang masih belum bisa nerima. Nirmala ingin
memeluknya, tapi Bintang menghindar. Bintang keluar rumah.
Di luar, Bintang ketemu Alex. Bintan Gudah nangis. Bintang
minta Alex bawa dia pergi. Bintang jaget karena Alex datang dengan mamahnya,
tante Sherly. Bintang piker, tante Sherly mau ngelarang hubungannya dengan
Alex. Tapi tante Sherly bilang kalau tante Sherly mau Bintang tetep sama-sama
dengan Alex. Tante Sherly menyetujui hubungan Bintang dan Alex.
Bintang narik Alex buat pergi, temenin. Nirmala mau nyusul
Bintang. nirmala udah menangis sejadinya, untung masih ditahan sama ibu Peri.
Nirmala bilang ke Sherly kalau Bintang adalah anak yang selama ini dia cari.
Nirmala nangis. Bintang minta Alex buat cepetan masuk ke mobil.
Luvi lagi nunggu mobil papanya yang habis dibenerin di
bengkel. Keluar dari mobil, Eza. Lho kok bisa? Luvi kaget. Eza professional,
nganter mobil dari bengkel engkong kosasih. Eza minta maaf karena nganternya
telat, soalnya emang baru selese dibenerinnya. Udah. Eza pamit pulang, tapi
sebelumnya Eza bilan gke Luvi kayaknya dia jadi mau pindah sekolah. Luvi
keliatan agak berubah rona wajahnya. Luvi bilang, semisal Eza mau pindah
sekolah, mungkin mereka bisa temenan dengan lebih baik lagi?. Ea bilang
kayaknya asik juga temennan sama cewek jutek kayak Luvi. Eza pulang dengan
senyum. Luvi pun tersenyum.
Rangga udah ada di luar pintu saat Marcell pulang. Pintu
rumah dibuka dari dalam. Virgie berjalan dengan memakai kursi roda sebagai
penumpu jalannya. Marcell kaget. Rangga speechless.
Marcell langsung lari ke Virgie, bilang kalau dia harusnya tetep duduk di kursi
roda buat ngejaga kesehatannya. Virgie sempat kesulitan ngeyakinin Marcel kalau
dia bisa jalan. Rangga mengiyakan, Virgie udah bisa berdiri, Marcell nggak usah
khawatir. Papa datang dari dalam dan mengiyakan juga. Virgie bilang “at least kak Marcell nggak usah mbungkuk
kalau mau meluk aku”. Marcell tersenyum bahagia.
Alex nganterin Bintang ke tepian telaga di taman. Bintang
nangis. Alex mendengarkan cerita Bintang. Alex bilang, Bintang juga perlu tau
perjuangan tante Nirmala buat nemuin Bintang. iya, Bintang tau, kalau tante
Nirmala pasti berusaha banget buat nyariin anaknya. Tapi, Bintang masih
mempertanyakan kenapa ibunya ninggalin dirinya dulu di panti. Alex ngedeket ke
Bintang. Alex bilang Bintang mau tetep memendam rindu itu atau mau
ngelepasinnya. Alex tau, Bintang mau ketemu ibunya. Alex ngajak Bintang pulang.
Di depan panti, tante Nirmala, ibu Peri, tante Sherly baru
pada mau masuk. Tante Nirmala masih nangis. Ib uPeri terharu. Tante Sherly
mafhum. Bintang langsung mendekati ibu Peri. Ibu Peri tau Bintang nggak akan
ngecewain orang di sekitarnya. Bintang bilang kalau dia Cuma manusia biasa.
Bintang mempertanyakan kemana aja tante Nirmala waktu Bintang sakit, waktu Bintang
rindu sama orang tuanya. Tante Sherly yang ngejawabin, saat Bintang sakit
Nirmala juga sakit. Saat Bintang rindu orangtua BIntang, Nirmala Cuma bisa
meluk baju bayi Bintang. tante Sherly menyatakan jadi saksi usaha Nirmala
menemukan anaknya.
Bintang nanya, sebesar apa kasih sayang tante Nirmala ke
Bintang sebagai anaknya? Tante Niramla langsung memeluk Bintang erat. Seerat
pelukan ini, Bintang. Bintang menangis dalam pelukan ibu kandungnya, Nirmala.
Nirmala pun menangis. Bintang manggil Nirmala ibu. Ib uPeri, tante Sherly, dan
Alex memperhatikan adegan ini. Trenyuh.
Pagi hari, Bintang diantar ke sekolah oleh ibunya, Nirmala.
Bintang tersenyum senang, sampai-sampai lupa memberikan salam. Bintang berbalik.
Nirmala meluk Bintang. Nirmala teringat akan gelang yang akan diberikan
kepadanya saat kecil dulu. Bintang dipakaikan gelang itu oleh Nirmala. Pelukan
terakhir sebelum masuk kelas.
Virgie jalan sendirian di koridor. Masih agak kaku, Virgie
berjalan pelan. Rangga baru datang dengan seikat mawar putih. Rangga tersneyum
senang melihat Virgie berangkat sekolah tanpa kursi roda. Virgie berjalan
perlahan hingga sampai di kelas. Rangga masuk kelas, membawa mawar putih yang
dieruntukkan bagi Virgie. Rangga ngasih bunga itu sambil bilang I love you.
Virgie nggak ngebales omongan Rangga, tapi Virgie nerima bunga dari tangan
Rangga.
Luvi lagi siaran di ruang siaran radio. Eza dateng. Eza
berlagak bisa siaran radio. Waktu dicoba, oopss, kayak siaran tahun 45-an. Langsung
deh dimatiin Luvi. Luvi oke oke aja klo Eza mau gabung di radio sekolah. Toh leadernya
kan Bintang. eza terus jadi semangat. Bilang kalau ini bisa jadi cara buat Eza
pedekatein si Bintang. Luvi langusng cemberut. Eza ngeliatin Luvi, Luvi ngeliat
ke Eza.
Bintang nemuin bu Yufa sambil membawa surat permohonannya
untu kpindah sekolah. Bu Yufa menanyakan apakah Bintang sudah yakin dengan
keputusannya. Meskipun terasa berat, Bintang yakin dengan keputusannya. Bu Yufa
hanya bisa menyemangati Bintang untuk tetap berprestasi di sekolah yang baru,
meskipun bu Yufa juga merasa kehilangan karena Bintang termasuk siswa
berprestasi di sekolah. Bintang pamit ke Bu Yufa.
Alex ngejar BIntang. Alex mau ngomong tentang mereka. Bu
Yufa ngeliat Alex megang tangan Bintang. BU Yufa menghampiri Alex dan Bintang.
bu Yufa bilang, nilai-nilainya bisa diambil di bagian akademik. Bu Yufa juga
bilang kalau surat pindah sekolah baru bisa keluar setelah tes. Bu Yufa pergi duluan.
Alex kaget denger bu Yufa bilang gitu. Alex nanya ke Bintang. Bintang memilih
untuk segera masuk ke kelas.
Bintang masuk ke kelas disusul Alex. Alex neliat bunga di
meja Virgie, tersenyum simpul aneh. Bintang tersenyum senang. Rangga ngeliatin
Virgie. Marcell sebel. Hampir Marcell ngedeket ke Rangga buat ngingetin Rangga,
tapi Virgie megangin tangn kakaknya dan menggelengkan kepala. “nggak usah”.
Marcell kembali duduk di kursinya.
Bintang lagi ada di rooftop sama Luvi. Luvi nasihatin
Bintang, apa dia udah yakin sama keputusannya?. Bintang bilang dia yakin karena
ini emang yang harus dia lakuin. Alex nyusulin ke rooftop. Alex minta sama Bintang
buat tetep di sekolah barengan Alex. Bintang bilang nggak bisa sekarang.
Bintang cinta sama Alex, tapi bukan untuk waktu sekarang. Sekarang dia pingin
menebus waktu-waktu kebersamaannya dengan ibunya, Nirmala.
Virgie barengan Chella, Rangga dan Marcell nyusul ke
rooftop. Virgie dipegangin Rangga, masih agak sulit untuk berjalan. Virgie
memotong omongan Bintang dan bilang kalau Alex-Bintang berhak unutk bahagia.
Dan Virgie ingin mereka berdua bisa bahagia bersama.
Bintang senyum, bilang ke Alex kalau dia yakin, semisal
besok dia balik, cinta mereka bakal lebih dari 1000%. Bintang meyakinkan Alex
dengan senyum riangnya. Bintang pergi, Marcell nahan Bintang. bintang bilang ke
Alex kalau dia nggak usah ngejar Bintang.
Alex duduk ditepian rooftop. Marcell ngeliat Bintang yang
pergi, lalu ngeliat Alex yang duduk, masih nggak terima ditinggalin sama
Bintang. Luvi pergi duluan. Alex nyusulin Bintang. Virgie dan Rangga kemudian.
Marcell masih shock. Chella ngerangkul tangan Marcell, Marcell ngelak. Chella
bakal tetep menjadikan Marcell my lope-lope, my everything-nya dia. Panggilan
itu hanya aka nada untuk Marcell. Marcell terharu, dia minta maaf ke Chella.
Chella ninggalin Marcell di rooftop.
Di halaman sekolah, Rangga lagi berdiri di balik pohon.
Virgie berjalan sendiri. virgie mendatangi Rangga. Rangga terkejut senang
karena Virgie menemuinya dulu. Virgie nggak mau bohong dengan bilang dia nggak
cinta sama Alex. Rangga berubah wajahnya. Tapi, Virgie bilang Rangga udah
berhasil nebus kesalahannya dulu. Virgie nggak bisa nawarin cinta untuk
sekarang, tapi merek bisa jadi sahabat. sahabat? Rangga nggak mau pada awalnya.
Virgie kemudian bilang, pelan-pelan aja dulu. Untuk sekarang jadi sahabat dulu,
untuk kedepannya nggak ada yang tau jadi kayak apa. Sahabat?virgie mengajukan
tangan untuk salaman. Rangga akhirnya mau menyambut tangan Virgie dan
memeluknya.
Bintang nemuin ibunya yang udah nungguin. Bintang bilang mau
packing dulu, tapi ibu udah packing-in barang-barang Bintang. nirmala dan
Bintang akan pergi ke Eropa, menebus masa-masa kebersamaan mereka yang hilang
selama 16 tahun. Mereka berdua ingin berbahagia bersama. Bintang dan Nirmala
masuk ke mobil. Mobil berjalan, Alex ngejar di belakang. Marcell nyusul
kemudian. Mereka manggil-manggil nama Bintang.
Nirmala tau mereka berdua ngejar Bintang. nirmala
menghentikan mobilnya. Bintang minta terus aja jalan. Tapi nirmala bilang,
selesein dulu apa yang harus diselesein, biar merke berdua bisa pergi dengan
tenang. Bintang turun dari mobil.
Alex dan Marcel berada di kiri dan kanan Bintang. Bintang
minta mereka berdua akur. Nggak boleh berantem-berantem. Dan mereka berdua
harus nungguin Bintang pulang. Bintang juga bilang kalau mereka adalah cowok
nomor satu yang bakal dikangenin Bintang. Alex nggak terima karena harusnya dia
yang jadi cowok nomor 1. Marcell tetep ngebela Bintang kalau dia juga cowok
nomor 1 yang dikangenin Bintang.
Marcell ngasih slayer geng Penyu buat kenang-kenangan ke
Bintang. bintang ngasih tu slayer ke Alex. Alex harus nyimpen tu slayer.
Bintang ninggalin mereka berdua. Marcell ngambil tu slayer dari tangan Alex.
Tapi Alex terus bilang kalau itu amanah dari Bintang, Marcell langsung
ngebalikin tu slayer lagi ke Alex. Alex bilang kalau mereka harus setia. Gaya
mereka udah mirip aja nih.
Nggak pingin dimirip-miripin, Marcell mulai deh bertengkar
sama Alex. Alex nggak sengaja nendang kaleng minuman kosong. Kaleng yang sama
saat kepala Alex kena tendangan Bintang. Kaleng itu melayang bebas menuju
kepala Bintang. ouch!. Marcell langsung nunjuk Alex. Marcell mundur teratur,
Alex maju menghampiri Bintang yang juga menghampiri. Mereka berdua bertemu di
pertengahan antara mobil Alex dan mobil Nirmala.
Saling menyentuhkan kening masing-masing, mereka tersenyum
senang berdua. Marcell pun tersenyum di antara mereka, seperti Nirmala yang
juga tersenyum melihat Alex dan Bintang.
T A M A T
Makasih buat sinopsisnya...
BalasHapusAku jadi nggak ketinggalan ceritax dehh...
sama-sama ^^,,
Hapusakhirnya, cerita ini berakhir dengan bahagia,, tak perlu berlama-lama yang penting kita bisa belajar dari cerita kehidupan di Tiba tiba Cinta..moga bermanfaat...
aku minta maaf klo ada salah-salah dalam penulisan review di setiap episodenya ya,,
salam kenal ...^o^...