Langsung ke konten utama

TTC ep 44



Alex melihat Marcell dan Bintang. Mereka berdua udah nggak pelukan lagi. Alex meyakinkan hati baahwa Bintang nggakmungkin selingkuh dari dia. Alex menatap ke Marcell. Alex baru mau minta penjelasan saat Luvi datang dan minta Ale segera nemuin Virgie. Kata Luvi, Virgie manggil-manggil Alex terus, di kelas, di koridor. So, mending Alex segera nyamperin Virgie. Cukup lama Luvi membujuk Alex untuk segera menemui Virgie. Akhirnya Alex pergi. Luvi hendak ikut pergi.
Bintang menginjak kaki Marcell sampai Marcell teriak. Luvi yang kaget,kembali ke bawah tangga. Luvi mendapati Marcell dan Bintang ada di bawah tangga. Luvi minta openjelasan. Marcell nggak mau bilang apa-apa. Luvi minta penjelasan ke Bintang. Bintang manyun ke Marcell.
Virgie lagi jalan di koridor. Rangga muncul dari samping Virgie. Pura-pura kesakitan kakinya karena hampir terlindas roda Virgie. Rangga bilang dia mau menjalankan amanat Alex buat ngejagain Virgie. Virgie nolak, tapi Rangga keukeuh bilang kalau dalam amanat Alex nggak dibilang kalau Virgie boleh nolak. Virgie bilang kalau harusnya Rangga memperjuangkannya saat dia membutuhkan Rangga dulu. Bukan sekarang saat Virgie udah melepaskannya. Telat. Virgie berlalu pergi. Rangga berteriak kalau dia minta maaf dan akan tetap memperjuangkan Virgie.
Markonah berlari, dikejar Chella, Banana, dan beberapa cewek yang membawa tulisan “say no to Markonah”. Mr. Kliwon mengejar kerumunan itu. Rangga melihat aneh. Banana sempat berenti sebentar saat mengejar Markonah, ngomong sesuatu sama Rangga. Terus berlalu.
Markonah tertangkap, diikat di pohon. Tinggal bersama Chella dan Banana. Mr. Kliwon datang. Chella ngeliat jam tangan yang buiat Marcell kenapa dipakai Mr. Kliwon. Mr. Kliwon ngaciiir. Markonah minta dilepasin dari ikatannya. Chella, Banana, Markonah, Mr. Kliwon menemui Marcell.
Chella nanya ke Marcell kok jam tangan kado valentinan buat Maarcell bisa dipake sama Mr. Kliwon. Oke, satu-satu ditanggepin sama Marcell. Mr. Kliwon, kenapa jamnya masih dipake aja?keren, jawabnya. Chella, kok jamnya juga warnanya pink, gak suka. Markonah, yang semalem jadian sama dia bukan Marcell. Bye. Marcell ninggalin mereka semua. Mr.Kliwon kena injak kaki kanan dan kirinya gara-gara sok pede mau ngegantiin Marcell di antara Chella dan Markonah.
Di mobil, Nirmala trlihat galau. Dia memperoleh tawaran untuk show di luar kota selama beberapa waktu. Sang produser bilang, kan mumpung Nirmala lum nikah dan punya anak, jadi nggak perlu ada yang dipikirin. Tapi Nirmala memikirkan tentang Bintang. Nirmala meminta pak Tatak membawa mobilnya ke sekolah Bintang.
Pulang sekolah, Bintang jalan disusulin Marcell. Marcell nanyain, nanti mereka jadi nonton kan?. Bintang bingung, nonton?. Belum Bintang jawab, Alex dateng. Pas kayak gini, Bu Peri nelpon Bintang, bilang kalau udah ada di depan sekolah buat ngejemput Bintang. dijemput ibu Peri?Bintang langsung ninggalin Marcell dan Alex.
Bu Peri ketemu sama tante Nirmala. Bu Peri minta agar Bintang nggak ngebantuin tante Nirmala kerja. Bu Peri bilang, kalau tante Nirmala emang sayang sama Bintang, biarin Bintang focus sama cita-citanya dulu. Bu Peri bilang kalau untuk biaya sekolah, insyaaAllah bu Peri maih mampu. Tante Nirmala keliatan sedih mendengar ucapan bu Peri.  Semakin menambah kegalauan dalam diri Nirmala.
Bintang mencium tangan tante Nirmala dan ibu Peri. Ibu Peri langsung mendekap Bintang di sisi yang jauh dari tante Nirmala. Tante Nirmala hanya bisa melihat Bintang denagn jarak. Bu Peri bilang kalau bu Peri ingin Bintang focus buat belajar. Nggak usah kerja dulu sama tante Nirmala. Bintang terlihat mempertanyakan kebijakan bu Peri. Bintang keliatan sedih juga. Bu Peri membimbing Bintang pulang setelah pamitan denagn Nirmala.
Bu Peri dan Bintang pulang naik angkot. Bintang masih merasa nggak sreg dengan keinginan ibu Peri. Bintang galau. Bu Peri, alih-alih mengabaikan ekspresi Bintang meskipun mengetahuinya. Di belakang angkot, Bintang melihat mobil tante Nirmala mengikuti di belakang. Di dalam mobil, Nirmala meinta pak Tatak untuk ngikutin angkot it uterus, nggak boleh ilang.
Sampai dip anti, Bintang dan ibu Peri duduk di tempat tidur Bintang. Bintang masih belum jelas dengan keinginan bu Peri. Bu Peri menunjukkan hasil ulangan Bintang yang menurun drastic. Oleh karena itu, ibu Peri terpak sa membuat kebijakan seperti itu. Bintang meminta maaf pada ibu Peri.
Bintang lagi belajar. Tapi yang keinget lagunya Nirmala. Jadi malah nulis lirik lagunya deh. Marcell udah siap di rumah. Nelpon Bintang buat mastiin mereka jadi nonton. Bintang bingung, nonton?emang iya?. Marcell nagih, kemarin nggak jadi valentine dinner, masak sekarang nggak jadi nonton, kan Bintang yang bilang. Ok, Marcell bakal jemput Bintang so Bintang kudu siap-siap. Masih bingung samaacara nonton Marcell, Bintang dapat sms dari Alex, ngajak makan malam. Aduh, gimana nie.
Marcell mau pergi, pamitan sama Brian dan Chopstick yang main di rumah. Brian lagi nelpon bu Jennifer ngucapin semoga cepet sembuh. bu Jennifer bilang terima kasih atas bunga kiriman Brian, tapi kok bunganya kayak karangan bunga buat ngungkapin turut berduka cita?. Aduuuh,,tu karangan bunga difoto, dikirim ke Brian. Chopstick ngerebut hape dari tangan Brian dan nunjukkinnya ke Marcell. Chopstick ketawa.
Mau keluar rumah, mbok Tum ngedatengin Marcell. Marcell nyuruh mbok Tum ke Virgie aja. Mbok Tum bilang Virgie dah tidur. Ini ada tamu buat Marcell, mbok Tum nggak bisa ngelarang masuk. Chella dan Banana ngebawain pizza buat Marcell. Marcell nggak mau, Brian yang nyamber mau dimakan barengan Chopstick. Chella nggak ngijinin, Chella ambil lagi pizza-nya mau nyuapin Marcell. Marcell nggak mau, bilang dia mau pergi. Marcell pergi. Chella nyusulin.
Brian ngejar Chella, narik tangannya. Nggak usah dikejar, Marcell mau nonton sama cewek. Cewek?. Brian bilang Bintang lah. Chella langsung ngejar Marcell. Pizzanya dikasih ke Brian. Chella mau ikut Marcell, boleh tapi ada dua peraturan. Pertama, chella harus nurut apa yang dibilang Marcell. Dua, nggak boelh komentar. Oke.
Chella mau masuk mobil Marcell tapi nggak boleh. Chella disuruh naik mobil Banana. Banana udah nunggu di mobil. Chella minta Banana ngejar mobil Marcell karena dia nggak mau ngebiarin Marcell nonton berdua aja sama Bintang. Banana kasih quote ke Chella sebelum ngejar Marcell. Perjuangkanlah cinta yang juga memperjuangkanmu. Chella komntar kalau itu juga ada di path. Lagian Banana bilang gitu tapi dalam hati dan otak Banana juga masih ada Rangga. Mereka mengejar Marcell.
Di café, Alex lagi duduk sama Bintang, belum pesen makanan, kayaknya masih nungguin seseorang. Sembari menunggu, Bintang dapat sms dari Marcell. Alex cemburu, bilang ladenin aja terus sms dari selingkuhannya. Orang yang ditunggu akhirnya datang. Sherly, mamahnya Alex. Bintang kaget, berdiri, bilang, tante galak?. Sherly bilang, kamu?. Alex seneng, ngeliat mereka berdua udah saling kenal ternyata.
Makan malam berlangsung agak kaku.  Tapi Alex nggak nyadar. Dia ngomong sambil makan, Bintang dan Sherly sama-sama mengingatkannya. Alex yang nggak tau apap-apa justru seneng karena keduanya kompak meskipun baru pertama kali ketemu. Bintang ijin ke kamar mandi bentar. Sherly ngikut nyusul ke kamar mandi.
Baru sebentar sampai di kamar mandi, Sherly udah nyusul masuk. Sherly nggak suka Bintang punya hubungan dengan Alex. Sherly nggak akan ngebiarin Bintang deket sama Alex. Bintang ditarik ke wastafel. Dicuciin mukanya nyampe basah bajunya Bintang. habis itu, Bintang ditinggal sendirian di kamar mandi. Bintang menggeram.
Bintang keluar dari kamar mandi setelah beberapa waktu. Kalau basah kayak gini, malu. Udah berbalik mau pulang aja, tapi nggak jad. Udah terlanjur basah, harus tetep maju. Keluar dari kamar mandi, Sherly nyampe di meja duluan. Alex nanyain kemana Bintang. mamahnya bilang nggak tau, nggak ketemu di kamar mandi. Alex cemas, emang ada berapa kamar mandi?. Mamahnya bilang mungkin aja Bintang sakit perut, terus langsung pulang. Dalam hati Sherly berkata, kalau Bintang berani datang lagi, bakal dirasain yang lebih dari itu.
Bintang muncul dan bilang kalau dia nggak mungkin pulang karena dia orangnya sopan. Bintang minta dibungkusin buat bu Peri dan adik-adiknya. Alex kaget ngeliat Bintang yang basah. Bintang bilang kalau tadi krannya bocor. Alex ngebantuin Bintang ngeringin poninya. Bintang ngelirik ke tante galak.
Marcell nungguin di gang depan panti. Chella ada di sebelahnya. Mereka berdua ngeliat Alex dan Bintang pulang bareng, gandengan tangan. Chella hampir aja teriak kalau nggak dibekap sama Marcell. Ambil kesempatan, Chella malah ngelus-elus tangan Marcell. Marcell geli, langsung ngelepas bekapannya di mulut Chella. Marcell nyuruh Chella masuk ke mobil Banana. Chella nurut karena inget peraturan dari Marcell sebelum pergi tadi.
Pulang dari café, Alex nganterin Bintang sampai depan panti. Alex nanya kesan Bintang buat mamah Alex. Bintang sempet ngulangin “mm,,mamah kamu?..mikir jawaban apa yang pas karena teringat perbuatan Sherly di kamar mandi café tadi. Akhirnya Bintang bilang oke, oke banget..galaknya (yang terakhir sambil dikulum bilangnya, -red). Alex nanyain apa?buat kata-kata yang dikulum Bintang tadi. Bintang bilang baiknya..hehe..Alex mau nyium kening Bintang saat ibu Peri tiiba-tiba muncul dari dalam rumah.
Adegan di depan panti, dilihat sama Marcell. Ternyata Bintang pergi dulu sama Alex. Chella yang tadi disuruh pergi sama Marcell justru ke belakang rumah. Nemuin bu Peri dan minta biar bu Peri nggak ngijinin kalau Bintang mau pergi sama Marcell. Chella membekap mulut ibu Peri dan baru melepaskannya saat Bintang memanggil bu Peri. Bu Peri bilang, ternyata Bulan masih inget seluk beluk panti.
Marcell nemuin Bintang di depan panti setelah Alex pergi. Marcell nagih janji Bintang. Bintang kejebaksituasi lagi nie. Nilai-nilai lagi jeblok, udah malem banget, apa mungkin ibu Peri ngijinin?. Bintang masuk ke rumah mau ijin ke ibu Peri. Bu Peri menghampiri Bintang, dan seperti peramal tau kalau ada marcell di depan. Bu Peri tersenyum penuh arti.
Chella nyuruhh Banana jalan ngikutin Marcell. Kayak gitu yang bikin Chella ngerasa nggak disayang bu Peri, karena permintaannya nggak dikabulin sama ibu Peri.
Di dalam mobil, Bintang dapat telpon dari Alex. Alex nanyain Bintang lagi apa. Bintang bilang lagi mau tidur. Oke, jangan lupa pake mantara “Alex, Alex, Alex” biar nantinya ngimpiin Alex. Alex bilang  “I love u my couple cie cie” Bintang, “I love u too”. Marcell mendengar percakapan mereka, tersenyum. Bintang ngejelasin jangan seneng dulu karena Bintang mau nonton sama Marcell juga karena Marcell nagih janji mulu. Bintang terpaksa. Marcell nanggepin, terpaksa juga nnyatanya ada di sini. Bintang negesin, terpaksa.
Bintang naynya ke Marcell, nilainya Marcell turun nggak akhir-akhir ni?. Eh, nggak jadi, kan nilai Marcell juga nggak bagus-bagus amat. Marcell becanda, kalau kamu turun, aku nol dong, orang nilaiku seringnya di bawah rata-rata. Oh, iya ya, kaya Bintang. Hahahahaha. Mereka tertawa bersama. Dalam hati Marcell bilang, aku pingin jadi bagian dari tawa kamu Bintang, seperti saat ini.
Alex baru selesai nelpon Bintang. mamahnya datang. Mamah nanya ke Alex, kayaknya Alex lagi jatuh cinta sama Bintang. Alex mengiyakan. Dan Alex bilang kalau itu bikin Alex seneng, seseneng perasaan Alex saat bisa bersama dengan mamahnya. Sherly berkata dalam hati, meminta maaf sama Alex karena nggak bisa ngebiarin dia deket sama Bintang. Alex ngeliatin mamah.
Bersambung.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mencari

setiap kita adalah pencari pencari makna pencari makan pencari berita   bagi para pencari proses ini tidak akan berhenti, karena belajar salah satunya dengan mencari   yang kemudian perlu dijadikan pagar adalah bahaimana pencarian berlandaskan pada aturan yang tidak menyimpang dan disertai permohonan agar tetap diberikan petunjuk oleh Yang Maha Menciptakan

reflect

cerita sore hari kemarin seperti biasa aku pulang menempuh jalan yang biasa aku lalui dan sebagaimana biasanya, macet melanda hampir 1 kilometer sebelum lampu merah di pertigaan jalan besar itu dan.. jika aku lebih sering menghindar dari kemacetan dengan menggunakan jalur yang lain lewat ring road utara tapi semalam, entah aku berkeyakinan dapat menembus kemacetan dengan sabar sehingga jalur yang aku lalui jalur biasanya dan baik saja hasil dari menempuh kemacetan itu ternyata adalah....... jalur biasanya dialihkan ^o^ sudah cukup lam berada dalam kemacetan, sampai di pertigaan justru tidak bisa lurus seperti biasanya malah diminta untuk memutar jalan ke utara yang pastinya di putaran itu (u-turn) juga pasti ramai dan macet alhasil, aku pun memilih untuk memutar lebih jauh dan menuju putaran yang bisa aku temui jika aku lewat jalan alternatif ring road tadi pelajaran yang dapat kupetik sebagaimanapun kita menyikapi positif apa yang ada di hadapan kita tetaplah

drama

Hidup itu adalah drama Tak jarang kita melontarkan kalimat "ah, drama!" pada apa yang terjadi pada orang di sekitar kita ketika ia bercerita Tapi, ingatkah kita? Bahwa hidup kita pun adalah drama Drama yang kita lalui Drama yang kita lah pemeran utamanya Tapi kenapa? Kita baru menyebut drama ketika orang lain bercerita Ketika kita tidak ada di sana sebagai pemeran utama Apakah karena kita lebih suka mengamati drama orang lain? Ataukah karena kita tidak berani menjadi tokoh utama dalam drama kita sendiri? Mana yang benar ini?