Pertunjukan berlanjut. Malin dan istri Malin telah idup bahagia. Samapi
pada suatu saat, istri Malin mengajak Malin untuk berkunjung ke kampong halaman
Malin. Honeymoon. Awalnya Malin tidak
bersedia kembalu ke kampong halamannya, tapi melihat istrinya yang begitu
antusias membuat hati Malin tak kuasa menolak. Bersama dengan dayang Luvi dan
pengawal Chopstick, mereka berdua pergi naik perahu ke kampong halaman Malin.
Di kampong halaman Malin, Ibu Malin mengetahui desas-desus
kedatangan seorang saudagar kayk berparas mirrip Malin. Ibunya datang
menghampiri ke dermaga seketika itu. malin menolak mengakui dirinya sebagai
ibu. Berkali-kali ibu didorong hingga jatuh oleh Malin. Ibu pun kesal. Alih-alih
mengutuk Malin menjadi batu, sang ibu mengutuk istri Malin menjadi batu karena ibunya
merasa istri Malin yang telah mempengaruhi Malin. Pertunjukkan usai dengan
gelak tawa penonton karena cerita yang berbeda dari dongeng sebenarnya. Meskipun
demikian, penonton senang dengan drama yang dipentaskan.
Chella mendapat hadiah jeweran dari bu guru baha Indonesia. Tentu saja,
Chella sudah mengganti akhir cerita menjadi versinya sendiri. chella nggak mau
disalahkan. Akhirnya bu guru hanya menghela nafas panjang.
Bintang menghampiri Nirmala. Bintang melihat sekeliling, bergumam
tanya di mana ibu peri. Nirmala langsung memeluk Bintang dan memuji acting Bintang
yang bagus. Alex datang bersama dengan ibu Peri. Alex dan ibu Peri mencari
sosok Bintang. Alex menemukan sosok Bintang dan menujuknya. Ibu Peri melihat
Bintang sedang berpelukan dengan Nirmala. Ibu Peri langsung berbalik dan
berlari. Bintang yang tau ibu Peri berlari pergi langsung melepaskan pelukan
Nirmala dan mengejar ibu Peri. Alex ikut mengejar Bintang.
Di luar, Bintang berhasil mengejar ibu Peri. Ibu Peri sudah
menangis tergugu. Alex melihat dari jarak yang cukup dekat, tapi tidak mendekat
lagi. Bintang menenangkan ibu Peri. Ibu Peri bilang kalau memang sudah
seharusnya ibu Peri bersiap jika Bintang kelak akan keluar dari panti. Bintang
meyakinkan ibu Peri kalau ibu Peri melebihi ibu kandung Bintang dan Bintang
nggak akan pergi dari rumah. Ibu Peri surut cemburunya, dan berpelukan dengan
Bintang.
Marcell mendatangi papa dan Virgie. Papa memuji Marcell yang bisa
berakting dengan hebat. Virgie mengucapkan selamat untuk kakanya dengan
mengangkat tangan, menyalami. Marcell lama nggak bergeming. Marcell nggak
menyambut uluran tangan Virgie, dan berkatak “kalau Virgie nggak sekolah di
sini, Papa juga nggak akan melihat Marcell tampil di pentas drama sekolah”. Marcell berlalu
pergi, diikuti Brian dan Chopstik.
Di tangga koridor sekolah, Markonah masih membawa jajanan yang
dijajakan saat pentas berlangsung. Marcell duduk di sebelah kiri Markonah,
Chopstick di sebelah kanan, dan Brian di depannya. Marcell ditawari minuman
oleh Markonah, dibukakan pula, Brian juga. Chopstick? Buka sendiri!?!. Marcell
masih ditekuk wajahnya. Brian angkat bicara, komentar kalau Marcell harusnya
nggak gitu banget juga sama papa dan Virgie karena mereka datang buat liat
Marcell. Marcell nggak suka denger omongan Brian. Marcell berdiri dan nyiramin
minuman ke Brian (untung Marcell minumnya air mineral, Brian minumnya p*lp* orange,
-red). Marcell bilang Brian nggak usah komentar karena nggak tau gimana kondisi
dalam keluarga Marcell, dan Marcell nggak butuh saran dari Brian. Marcell terus
pergi ninggalin Brian, Chopstick, dan Markonah.
Rangga lagi jalan mau pulang. Banana nyusulin, mau ngomong
sesuatu. Rangga nggak mau nanggepin. Untungnya ada Markonah, deket-deket
Rangga. Markonah bilang kalau Banana nggak boleh ngeganggu “my baby handsome”-nya. Banana minta
dibelain Rangga. Tapi , nihil. Rangga setuju sama omongan Markonah. Banana pun
berlalu. Markonah pegang-pegang tangan Rangga, deket-deket ke dia. Mr. Kliwon
yang ngeliatin ber-ehem-ehem dan bersuara tokek. Markonah langsung ngelepasin
pegangannya ke Rangga. Kesempatan, Rangga pergi.
Bintang sedang berjalan di koridor sekolah sambil mendekap buku
antologi puisi pemberian Alex. Alex ngikutin di belakang. Berhasil ngambil buku
dalam dekapan Bintang dan memainkannya. Bintang loncat-loncat buat ngeadeptin
tu buku. Mereka berdua bercanda tawa, bahagia. Di kejauhan ada Marcell yang
melihat. Chella melihat Marcell yang memperhatikan Bintang. tanpa menyapa atau
mendatangi Marcell, Chella beranjak pergi.
Virgie muncul di belakang Marcell. Saat Marcell berbalik, Virgie
mengungkapkan perasaannya. “Bintang dan
Alex saling mencintai dan berbahagia. Tapi, kita?. Alex sayang sama aku, tapi
nggak cinta. Kak Marcell dan Bintang hanya sebatas teman, persahabatan pun
masih diragukan”. Marcell sempat berpikir sejenak, tapi kemudian hendak
pergi. Virgie menambahkan, kalau Virgie senang jika Marcell bisa bersama dengan
Bintang dan bakal ngedukung banget. Marcell segera pergi setelah melihat
Bintang terpeleset kulit pisang (tiba-tiba ada cobaaaa, -red). Alex megangin
tangan Bintang agar tidak sampai terjatuh ke lantai yang bawah, tapi Bintang
emang udah jatuh. Kaki Bintang terkilir. Alex mencoba memijat kaki Bintang, sedikit.
Virgie mencoret-coret sketsa di sketchbook-nya.
Virgie masih di tempat yang sama, melihat Alex yang sedang
mengurut kaki Bintang. Rangga memanggil Virgie. Virgie berbalik ke belakang,
tapi nggak ada. Rangga muncul di samping Virgie. Mengejutkan. Biasanya Rangga
muncul di belakang Virgie, tapi kali ini dia muncul di sebelah Virgie. Rangga
menyatakan lagi perasaannya, kalau dia nggak akan muncul di belakang Virgie dan
hanya melihat Virgie tersenyum lantas belalu. Rangga akan selalu muncul di
samping Virgie sekarang. Rangga memberanikan diri.
Merasa harus segera diobati, Alex menggendong Bintang untuk
pulang. Dengan bantuan Mr. Kliwon yang membawakan tas Alex dan Bintang, mereka
berada di dalam mobil Alex. Alex mengantarkan Bintang pulang. Bintang berkata
dalam hati “puas lo Chell, udah bikin gue jadi gini”. Bintang berterima kasih
ke Alex. Alex bilang “nggak usah segan dalam cinta”.
Virgie melihat Alex menggendong punggung Bintang karena Bintang
susah jalan, kakinya terkilir akibat terpeleset kulit pisang. Virgie marah pada
diri sendiri. Virgie bertanya pada kakiny “kapan kamu bisa lari? Kapan kamu
bisa ngejar Alex?”. Virgie memukul-mukul kakinya. Rangga yang leawt di belakang
tau Virgie memukul-mukul kakinya. Rangga menghentikan Virgie. Virgie nggak mau
dibantuin Rangga. Virgie Cuma mau Alex. Rangga nggak usah ngebantuin Virgie.
Marcell lewat, mendengar omongan Virgie ke Rangga. Marcell
menghentikan Rangga yang mau mengejar Virgie. Marcell hampir aja nonjok Rangga
kalau nggak dihentikan sama Brian. Marcell menurunkan tangannya. Brian bilang
dia nggak ngebelain siapa-siapa, dia Cuma bosen dipanggil ke ruang BP gara-gara
Marcell. Brian memberi komando, meminta Marcell dan Rangga pergi ke arah yang
berbeda. Marcell udah pergi duluan. Chopstick disuruh Brian ngikutin Marcell
tapi nggak mau. Brian bilang Cuma Chopstick yang bisa nenangin Marcell. Kelamaan
nunggu argumen-argumen dari Brian-Chopstick, Rangga berlalu pergi.
Chella ketawa ngeliat Bintang jatuh sambil membawa kulit pisang. Banana
masih memegang pisang yang belum dimakan. Marcell langsung megang tangan
Chella, dicengkeram tepatnya. Chella kesakitan, tapi Marcell belum mau
melepaskan cengkeramannya. Marcell bilang kalau Chella nggak boleh nyelakain
Bintang pakai kulit pisang lagi. Marcell menghembaskan cengkeraman tangan
Chella. Chella terjatuh. Mengangis ambil menahan sakit. Marcell ngingetin Brian
kalau samapi Brian ngebantu Chella, Brian bakal berhadapan sama Marcell. Marcell
juga ngancem temen-temen yang lagi pada ngeliatin kejadian itu. ancaman yang
sama seperti untuk Brian. Marcell pergi. Brian menolong Chella untuk berdiri
dan langsung meninggalkan Chella yang masih tergugu.
Marcell ada di atap gedung sekolah. Marcell mengis dan berteriak
sejadinya. Marcell nggak tau harus berbuat apa. Marcell juga tersiksa. Marcell tersiksa
karena kenangan itu (mungkin kenangan pas Virgie sampai nggak bisa jalan, -red).
Virgie mendekati kakaknya. Virgie bilang kalau dia nggak peduli dengan
semuanya. Dia nggak peduli dengan peristiwa yang udah bikin dia cacat. Yang dipeduliin
sama Virgie hanya Alex. Virgie minta ke kakaknya buat ngebantuin Virgie
mendapatkan kebahagiaan dengan bisa bersama Alex. Marcell beranjak pergi. Menolak
dengan halus permintaan Virgie. Marcell nggak bakal ngebiarin siapa pun membuat
Bintang sedih. Marcell bilang dia akan mengejar cintanya ke Bintang, tanpa
melukai siapapun. Dan Virgie, silakan mengejar cintanya ke Alex. Rangga
mendengarkan dari jauh, dan bergumam kalau dia akan mengejar cintanya juga, yaitu
Virgie. Virgie melihat ada Rangga yang berjalan memunggunginya, pergi. Virgie
pun pergi.
Marcell baru turun dari rooftop.
Michella megang tangan Marcell (mau narik maksudnya, -red). Chella masih
sesenggukan. Chella mita Marcell minta maaf ke dia karena udah bikin dia malu
di depan anak-anak sekolah. Marcell maksa jalan dan menghempaskan tangan Chella,
nggak peduli. Chella masih ngikutin Marcell. Chella marah. Chella janji bakal
bikin Bintang lebih sakit lagi daripada sakit yang dirasain Chella. Brian dan
Chopstick hanya melihat dari jauh. Chella pergi ninggalin Marcell.
Malam hari, Rangga ada di atas (atas apaan nggak tauu, kayaknya
sih ceritanya rumah,hehee,,, -red). Rangga mengenang suatu memori yang “wow”
saat dia nembak Virgie (tuh kaan, udah aku tebak, mereka pasti pernah pacaran,,
-red).
(Flashback)
Saat itu (di memorinya ceritanya, -red) Virgie masih bisa berdiri. Rangga
mengungkapkan perasaannya kalau dia suka melihat senyum Virgie. Dia udah cinta
sama Virgie sejak Virgie keluar malu-malu (mungkin pas Rangga maen sama Marcell
pas dulu kecilnya, -red). Virgie menyambut perasaan Rangga dengan anggukan dan
senyuman. Rangga mencium tangan Virgie yang sedari tadi dipegangnya.
Ingatan itu membuat Rangga sampai dia menangis. Rangga menyesal.
Rangga berjanji nggak akan meninggalkan Virgie saat Virgie butuh dia. Rangga
berjanji akan memperbaiki kesalahannya yang dulu. Rangga berjanji nggak akan
menyia-nyiakan Virgie lagi.
Di rumah (panti, -red), Bintang sedang diurut oleh ibu tukang
urut. Alex dan ibu Peri menemani di sebelah tempat tidur. Nirmala langsung
masuk dan memeluk Bintang.. cemas, Nirmala menanyakan keadaan Bintang. Bintang
menjawab kalau terkilir aja kakinya. Bintang yang lagi diurut bilang sakit,
membuat Nirmala langsung ingin membawa Bintang ke rumah sakit. Ibu tukang urut
langsung mengalihkan perhatian semua orang dengan bilang da banyak cicak di
atas. Saat ini langsung “kkkreeeekk!?!?!”, terdengar bunyi dari kaki Bintang
dan teriakan Bintang yang hamppir bersamaam. Ibu tukang urut meminta Bintang
nyoba berdiri, atau lompat-lompat juga boleh. Dan, aha!! Bintang sembuh kakinya.
Bila berdiri dan lompat-lompat dikit. Alex amazing!
Ibu Peri melihat Bintang yang dipeluk Nirmala.
Bersambung.
Komentar
Posting Komentar