Marcell lagi jalan bareng Brian dan Chopstik. Brian kembali
ngasih saran ke Marcell buat move on. Emang susah, tapi nyatanya Brian bisa.
Brian lagi berada dalam fase “mencoba setia”. Marcell mendengarkan, tapi nggak
memasukkanya dalam hati. Marcell bilang, dia nggak butuh saran dari Brian.
Marcelll pergi ninggalin Brian dan Chopstick. Eee, Brian nanya sarannya bener
apa nggak, Chosptick malah curcol, bilang kalau sarannya Brian tu bener Cuma dia
aja yang lum berani nembak Luvi.
Brian ngeliat bu Jennifer lewat. Bu Jennifer liat ada Brian
dan segera memutar langkah. Eee, tapi telat, Brian udah berhasil nyusulin bu
Jennifer. Sambil membawa setangkai mawar putih, Brian ngoong sama bu Jennifer. Bu
Jennifer menolak bunga itu dan membuang nya.. Brian maksa ngambil tu bunga,
kakinya diinjek sama bu Jennifer. Di belakang Brian udah berdiri bu Yova. Ehem.
Brian pura-pura mau ngasih tu bunga ke Bu Yova, tapi bu Yofa nggak mau karena
bunga itu udah jatuh sbelumnya, tumbang. Kesempatan buat ngabur, Brian
beralasan untuk menanam bunga itu biar kembali tegak tumbuhnya.
Jalan sendirian, Marcell berpapasan sama Chella. Chella
memperingatkan Marcell kalau samapi kapan pun Marcell nggak akan pernah
mendapatkan Bintan. Samapi kapan pun. Marcell kebal dengan ancaman Chella.
Nanggepin bentar, terus pergi. Chella berkata dalam hati, “karena kalau Chella
nggak bisa dapet Marcell, maka yang lainnya juga nggak bisa ngedapetin dia”.
Chella dan Banana berpapasan di koridor. Banana lewat gitu
aja. Chella nggak terima. Chella manggiil Banana. Banana cerita alau omongan
Chella yang kemarin nyakitin banget. Chella minta pengertian Banana, tapi
sambikl ngotot. Di akhir pembelaannya, Chella bilang kalau harusnya Banana
berterima kasih sama dia, karena dengan gabung dig eng POP, Banana bisa dikenal
sama semua siswa di sekolah. Banana nanggepin, terkenal karena jahatnya?.
Chella nggak terima, Banana didorong nyampe jatuh. Ada anak yang lewat bawa minuman, diminta
minuman itu. disiramin ke Banana. Dalam hati Banana mengharapkan ada Rangga
yang akan menolongnya. Marcell lewat, mencibir apa yang dilakuin Chella.
Alex ngedenger BIntang ngorok?!?!?! Nggak nyia-nyiain
kesempatan, ide jailnya muncul. Sambil
ketawa-ketawa, ngecek Bintang beneran tidur nggak. Ok, fix, Bintang tidur.
NGeluarin hape dari saku, terus….action!?!?! mulailah Alex mem-video-kan
Bintang yang tengah tidur pulas dengan tambahan ngorok. Bintang akhirnya
bangun, ngerasa kepalanya dibelai Alex. Bangun-bangun, Alex ketawa-ketawa
sambil megang hape. Kenapa nie? Alex
langsung kasih tau kalau dia habis mbuat video Bintang yang lagi tidur. Bintang
maksa pingin liat, pingin ngehapus tu video aibnya dia. Alex nggak ngebiarin
lahhh, Alex sama Bintang malah jadi rebutan hapenya Alex. Nggak bisa juga,
Bintang pergi, Alex bilang “I love u, my
star”.
Luvi lagi makan snack
di tangga jalan koridor sekolah. Bintang langsung ngambil snack-nya Luvi.
Dimakan sambil senyum-senyum sendiri. di sini Bintang ngakuin kalau dia lagi
jatuh cinta. Luvi mengiyakan, kan emang Bintang udah dari kemaren cintanya sama
Alex. Tapi kata Bintang kali ini beda, dulu emang cinta, sekarang jatuh cinta.
Bedanya? Kadarnya naik jadi 1000%. Bintang ngomonginnya kenceng banget, Alex
yang lagi ngeliatin dari balik tiang berkata “I love u, my cewek setengah mateng”. Ternyata Marceel juga denger,
Marcell yang lagi berhenti di koridor saat itu.
Alex tau Marcell ikutan denger apa yang diomongin Bintang.
Alex manggil Marcell. Kali ini Bintang and Luvi yang bisa ngedengernya. Bintang
kaget, takut kenapa-kenapa. Alex ngomongin Marcell kalau emang Marcell sayang
sama Bintang, Marcell jangan nyakitin Bintang dengan merusak kebahagiaannya.
Urusan sayangnya Marcell ke Bintang, itu urusan dia. Marcell nggak butuh saran
dari Alex. Marcell menuju Bintang. Marcell bilang ke Bintang, kalau rasa sayang
itu urusan Marcell dan Marcell bakal tetep nungguin Bintang sampai kapan pun.
Marcell berlalu. Bintang manggil Marcell. Alex langsung megang tangan Bintang,
ngajak Bintang pergi.
Marcell berjalan di koridor. Berkata, Bintang terlihat
sangat bahagia saat mengucapkan cinta pada Alex. Marcell murung. Virgie lewat.
Virgie bilang kalau dia sama dengan kak Marcell. Kak Karcell mencintai Bintang
dan Virgie mencintai Alex. Marcell menolak disamakan dengan Virgie. Marcell
memperingatkan Virgie untuk nggak mencintai Alex. Jangan sampai. Virgie sebel,
ninggalin kakaknya. Marcell berkata dalam hati sambil memandangi Virgie yang
berlalu, Marcell pernah merasakan sakit karena tidak mendapatkan cinta dan
Marcell nggak pingin Virgie merasakan sakit yang sama itu.
Alex ngajak Virgie keluar, buat latian jalan. Kali ini
latihan jalannya beda. Kalau bisanya Alex mengadap Virgie dan melihat Virgie
berjalan, kali ini Alex membelakangi Virgie dan menuntun Virgie dengan
puncaknya. Capek. Istirahat dulu. Alex minta Virgie nutup mata. Di belakang
sedah ada Rangga yang bersiap sedia dengan bunga di tangan. Virgie buka mata
setelah hitungan Alex selesai. Dan, kejutan?!?! Yang ada dihadapannya adalah
Rangga. Raut muka Virgie langsung berubah, mempertanyakan kok ada Rangga di
situ. Alex pura-pura haus, mau beli minum, Virgie ditinggalin sama Rangga.
Rangga ngeliatin Virgie, Virgie nutupin muka pakai komik. Virgie
mempertanyakan kok ada Rangga di situ. Virgie nambahin, kenapa Rangga selalu
ada di antara Virgie dan Alex?. Rangga membalik pertanyaan itu, kenan Virgie selalu
ada di antara Bintang dan Alex?. Alex datang setelah mereka saling melontarkan
pertanyaan. Alex bilang kalu dia seneng ngeliat Rangga sama Virgie. Alex juga
ngasih ide, gimana kalau mereka double
date. Serempak, Rangga bilang asik, Virgie bilang nggak asik.
Tante Nirmala di kamar, kembali menangis. Mencoba menghubungkan
antara panti yang disumbang mamahnya selama ini, mamahnya, dan BIntang. Nirmala
teringat akan ketidakkuatannya saat berada di rumah sakit bersalin. Dia merasa
harusnya dia bisa lebih kuat. Berada di tempat terakhir kali ia melihat
anaknya. Meskipun bukan bayi lagi, tapi bagi Nirmala anaknya tetap bayi
baginya. Nirmala menatap kotak musiknya.
Malam hari, Bintang nganterin pakaian buat show besok ke
rumah Nirmala. Ketemu sama pak Tatak, Bintang terperanjat. Dikiranya opa galak
yang muncul. Lagi ngomong sama pak Tatak tentang opa galak, di belakang
tiba-tiba muncul ayah Nirmala. Oooppsss. Ayah Nirmala nanya Bintang manggil apa
ke dia. Bintang ditanya nggak ngaku-ngaku kalau dia tadi manggil dia “opa galak”.
Untung Nirmala segera datang juga. Ppffuuhhh. “legaaa”, kata Bintang. Pulang dari
rumah Nirmala, Bintang pelukan dan nyium tangan Nirmala. Nirmala nawarin buat
dianter dia atau pak Tatak. Bintang
menolak, kan udah jam istirahat juga. Opa galak ngeliatin dari dalam rumah.
Bintang nggak lupa pamitan sama opa galak sebelum pergi.
Pulang dari tempat Nirmala, hape Bintang mati. Marcell lewat
jalan itu, danngeliat ada Bintang. Marcell berhenti, seneng bisa ketemu
Bintang. Bintang ditawarin buat dianter Marcell. Bintang nolak secara halus,
tapi Marcell juga maksa secara halus dengan bilang “rejeki itu nggak boleh
ditolak”. Bintang akhirnya menuruti dengan enggan tuntunan Marcell ke dalam
mobil.
Alex lagi di mobil sama Virgie dan Rangga. Virgie duduk di
depan, sebelah Alex. Rangga duduk di belakang, sendirian. Alex ngeliat Bintang
dibimbing masuk sama Marcell buat masuk ke mobil Marcell. Virgie membenarkan
itu Bintang dan Alex. Alex mau putar balik, Virgie mempertanyakan, toh BIntang
perginya sama cowok baik-baik. Alex bergumam, “bukan itunya”. Rangga naggepin,
ngeliat orang yang kita sayang jalan sama orang lain, itulah rasa yang lagi
dirasain sama Alex. Alex mau nelpon Bintang, Virgie ngelarang nyetir sambil
nelpon. Alex sebeeeeeeellllllll sambil nyetir mobil ke arah pulang.
Di mobil, Marcell ngeliatin Bintang yang lagi tertidur.
Marcell nakal nie, dia ngedeketin mukanya ke Bintang. nggak tau mau ngapain.
Tapi, keburu ada mobil di belakang yang nglaksonin. Pfffuuhh. Marcell langsung tancap gas lagi.
Chella lagi jalan di koridor, Banana juga, mereka
berpapasan. Chella berbaik hati, tersenyum. Rangga ngeliatin di balik tembok.
Chella ngajak Banana jalan. Banana mau. Rangga curiga, mengikuti dari belakang.
Ternyata Banana mau dikerjain Chella. Chella nimpukin telur dan terigu di atas
kepala Banana. Banana berlumuran telur dan terigu, menangis dan teringat wajah
Rangga. Chella bilang ke temen-temen kalau Banana ultah, temen-temen pada
nyalamin ngucapin selamat.
Rangga ngeliat kejadian itu, tapi, hanya bisa menatap
kasihan. Tak bisa mendekat, Rangga memilih pergi. Belum seberapa jauh, Rangga
kepikiran Banana. Rangga kembali ke tempat Banana dikerjain Chella. Banana
ngeliat Rangga yang mau mendekatinya. Virgie lewat, menatap kasihan Banana,
lantas berlalu. Rangga ngeliat ada Virgie. Rangga nggak jadi ke arah Banana.
Rangga ngejar Virgie.
Virgie nanya kok Rangga nggak ngebantuin Banana, kan Banana
lagi butuh Rangga. Rangga bilang dia nggak mau ngasih sedikit harapan pun buat
Banana. Dia nggak mau Banana salah sangka. Virgie ngingetin Rangga untuk nggak
ninggalin orang yang lagi butuh Rangga, seperti dulu, atau nantinya Rangga
bakal menyesal. Rangga jongkok di samping Virgie. Rangga minta maaf atas
sikapnya dulu. Virgie mendengarkan. Setelah itu, berpesan ke Rangga kalau
Banana saat ini sedang butuh Rangga. Virgie pergi. Rangga kembali ke tempat
Banana dikerjai Chella. Rangga datang, membimbing Banan but berdiri. Banana
senang Rangga ngedatengin dia. Rangga mengingatkan di awal, Banana nggak boleh
terlalu berharap sama Rangga kini.
Pagi hari di sekolah, Bintang dan Luvi lagi siaran. Bintang
muterin lagu yang katanya pas banget buat orang yang lagi bahagia dan ini lagu
terakhir. Alex yang ngedenger Bintang siaran bergumam, jadi tadi malam itu
beneran bikin kamu bahagia Bintang. Lagu diputar. Alex mendatangi Bintang dan
Luvi di ruang siaran radio. Alex langsung mempertanyakan benarkan kebahagiaan
Bintang karena tadi malam minta dijemput sama Marcell habis dari rumah tanten
Nirmala. Alex udah cemburu duluan, Bintang lum jawab, Akex udah terpenuhi oleh
pikirannya sendiri. Luvi nggak mau ngeganggu. Luvi keluar dari ruang siaran radio.
Di luar, Marcell mendengarkan Bintang dan Alex yang sedang
berantem. Luvi lewat, ngeliat Marcell. Luvi ngingetin Marcell, meskipun Marcell
ngedenger mereka berantem, tapi hati mereke sebenere nggak. Luvi erlalu.
Bintang keluar dari ruang siaran radio, di susul Alex. Bintang ngeliat ada
Marcell, nggak bereaksi. Alex ngeliat ada Marcell, sebel. Alex ngejar Bintang.
Alex ngomong tentang Bintan yang selingkuh. Gemes ngedengernya,
Bintang mengiyakan kalau dia selingkuh. “Puas?”, katanya ke Alex. Alex shock, “kan
gue Cuma nanya, kok lo ngeiyain sih”. Bintang berlalu. Masih sebel sama Alex. Gelang
couple yang dia punya, dibuang di pot
bunga. Alex ngeliatin, dan ngambil tu gelang setelah Bintang pergi.
Marcell ngusir anak yang duduk di tempat duduk yang mau dia
tempatin, di kantin Markonah. Chella ikut-ikutan ngusri anak-anak yang ada di
meja belakang Marcell. Chella duduk. Chella ngomong kalau dia sama Marcell tu
sebenernya sama. Marcell jahat, Chella juga jahat. Marcell ditakutin anak-anak,
Chella juga. Marcell menolak disamain sama Cella, dia bilang dia nggak jahat. Minuman
Marcell datang. Marcell mau pergi malahan karena ada Chella. Markonah nahan
Marcell yang mau pergi. Chella nggak terima Marcell dipegang-pegang Markonah. Mereka
malah berantem deh tuh. Marcell?pergi laaahhhh..
Alex nyusulin Bintang. Alex minta maaf karena udah bilang
Bintang selingkuh. Bintang masih sebel, “habisnya lu sih Lex, maksa banget buat
bilang gue selingkuh”. Virgie datang, liat adegan Alex-Bintang. Alex manggil
Virgie, minta Virgie jadi saksi buat Alex dan Bintang. Alex janji kalau dia
nggak bakal nuduh Bintang selingkuh lagi dan minta nmaaf banget-banget karena
udah bikin Bintang tersinggung. Alex masangin gelang di tangan Bintang. Bintang tersenyum.
Bersambung.
Komentar
Posting Komentar