Alex pulang, naik mobilnya. Alex menyimpulkan, berarti yang selama
ini diceritain Bintang adalah tante Nirmala. Alex dan BIntang lagi duduk di
taman. Bintang keliatan pegel-pegel, capek. Alex tanya kenapa akhir-akhir ini
Bintang keliatan capek banget. Bintang jawab, karena Bintang lagi nemenin
tantenya syuting. Syutingnya sampai pagi pula. Bintang lelah, menyandarkan
kepalanya di bahu Alex. Alex menyambutnya dengan membuat Bintang nyaman berada
dirangkulannya.
Bintang pulang bareng tante Nirmala karena diminta buat nemenin syuting.
Takut-takut Nirmala menyanyakan kepada Bintang apakah Bintang sudah pernah
bertemu dengan mamahnya Alex?. Bintang menjawab belum. Nirmala agak khawatir
sedikit. Bintang menata kotak make-up
Nirmala.
Di lokasi syuting, Bintang dan pak Tatak melihat dari kejauhan. Nirmala menelpon Sherly. Sherly
sedang berjalan keluar dari meja receptionist
tempatnya bertanya tentang seseorang yang mirip Dirga (aku tebak ni yaa, Dirga
adalah ayah dari Bintang, -red). Nirmala mengajak Sherly untuk ketemuan di tempat
biasanya mereka ketemuan, jam 8. Mendadak, tapi, okelah. Nirmala melanjutkan
syutingnya.
Alex lagi di rumah Virgie. Alex berpapasan dengan Marcell yang mau
keluar. Marcell memperingatkan Alex untuk nggak sok asik dengan dia. Dingin-dinginan,
Marcell pergi dulu. Virgie datang, nanya, Alex nggak papa kan?. Alex sok
kepedean, sok cool jawab nggak papa, lagian dia nggak takut sama cowok barbar.
Virgie komen, cowok barbar itu kakak aku. Ee, Maecell masuk lagi, kuncinya
ketinggalan. Alex oopps,..
Selesai syuting, Bintang dan Nirmala pulang ke rumah Nirmala.
Bintang sudah janji mau ngajarin Nirmala main gitar dan menginap di rumah
Nirmala. Bintang kaget melihat foto papa dan mama Nirmala. Serem. Bintang
meletakkan barang-barang Nirmala di kamar. Masih di dalam kamar Nirmala,
Bintang dapat sms dari Alex. Bintang bales. Alex bales. Bintang bales. Alex
nggak bales.
Alex lagi duduk di ruang tamu, nungguin Virgie bersiap mau pergi
keluar bareng. Sms-an sama Bintang. dipanggil papanya Virgie. Papanya Virgie
ingin ngobrol sama Alex, tapi Virgie nggak perlu tau. Alex ngikutin papa
Virgie. Papa Virgie mengucapkan terima kasih ke Alex kalau Alex telah tulus
tersenyum untuk Virgie. Alex bilang dia emang sayang sama Virgie. Papa Virgie
bilang, terima kasih (lagi, -red) dan meminta Alex untuk tidak berubah dalam
bersikap ke Virgie, untuk membahagiakannya, di sisa usianya. Aex kaget,
maksudnya?
Virgie datang, tersenyum, memanggil papa dan Alex. Virgie melihat
papa dan Alex ngobrol serius. Virgie merasa ada sesuatu. Papa nggak jawab, Cuma
bilang ngobrol santai sama papa. Alex menoleh ke Virgie, tapi raut muka yang
kaget bercampur sedih dan hampir meneteskan air mata karena kasih sayangnya,
membuat Virgie merasa aneh dan senyum di wajahnya menghilang.
Bintang di dalam kamar, bertanya-tanya kok nggak di baels-bales
smsnya. Laper. Bintang ngeliat ada kotak music di meja tempat tidur tante
Nirmala. Bintang membuka kotak music itu. Ternyata tante Nirmala juga suka. Suara
di perutnya menghentikan Bintang untuk menikmati alunan music dari kotak music itu.
Bintang takut-takut mau turun. Takut ketemu kakek serem, papa Nirmala. Tapi,
nggak nahan lapernya. Jadi, Bintang turun.
Di koridor rumah, Bintang kaget ngeliat foto papa Nirmala. Hampir aja
saking kagetnya, dia menjatuhkan vas bunga yang ada di koridor itu. Untungnya nggak
jatuh. Samapi di dapur, lampu emang nggak dihidupin sama Bintang. Bintang
langsung menuju ke kulkas. Mengambili sebuah apel. Saat itu….kakek serem datang
menghidupkan lampu. Keduanya sama-sama kaget.
Di tempat janjian Nirmala dan Sherly, mereka ketemuan. Nirmala
ngajak Sherly ngobrol tentang Alex. Nirmala berpesan kepada Sherly, apabila
Alex menemukan sesuatu yang membuatnya bahagia, janganlah Sherly mengambil hal
yang membuat Alex bahagia. Jika Alex bahagia dan dia menginginkannya, Sherly
layaknya membiarkan saja hal itu. Sherly sebel. Sherly ngerasa Nirmala ng-dikte
dia. Sherly bilang ke Nirmala, kalau Nirmala nggak usah mikirin Alex karena
Sherly mamahnya dan Sherly merasa tau apa yang harus dilakukannya. Sherly pergi
meninggalkan Nirmala lebih dulu. Dalam hati Nirmala berkata, Alex emang anak
yang dirawat sejak kecil oleh Sherly, tapi bagi Nirmala dia seperti anak
kandungnya sendiri (nah, ni yan aku bingung, maksudnya ‘dia’ tu si Bintang ato
si Alex ya?,, -red).
Alex lagi jalan sama Virgie ke toko buku bekas. Alex lagi nyari
buku, Virgie juga. Mereka berpencar. Alex kaget ada Rangga yang tiba-tiba
muncul. Rangga bilang kebiasaan di juga mbaca buku di toko buku gini, tapi
akhirnya ngaku juga kalau sinyal Virgie kuat banget, jadi dia bisa tau ada
Virgie. Virgie manggil Alex buat bilang ada komik bagus. Alex lagi ngejawab
panggilan Virgie. Rangga ngambil gambar karikatur buat nutupin mukanya, biar
surprise mungkin maksudnya. Eng ing eng, Virgie nggak ketawa sama sekali. Malah
pasang muka sebel, aneh. Rangga nyadar kalau tingkahnya nggak lucu. Alex
komentar, nggak lucu banget sih, garing, muka Virgie malah jadi aneh gitu.
Papa Nirmala duduk di kursi makan. Bintang berdiri di meja dapur.
Bintang nggak boleh bergerak sedikit pun. Papa Nirmala bertanya ini itu. siapa
kamu?umur berapa?kok bisa ada di sini?. BIntang (cerintanya, -red) saking
takutnya nggak bisa ngejawab pertanyaan itu. Bintang manggil papa Nirmala opa. Papa
Nirmala mempertanyakan panggilan itu. Bintang takut. Untung Nirmala datang. Papa
Nirmala berdalih kalau dia Cuma nyanyain Bintang, ke dapur kok lampunya nggak
dinyalain. Bintang minta maaf karena ambil apel, laper. Nirmala membawa makanan
dan mengajak Bintang makan.
Papa memandangi foto Virgie di ruang tengah. Papa berdoa pada
Tuhan, agar Tuhan tidak mengambil Virgie secepat ini. Papa nggak pingin ditinggal
Virgie. Papa berpikir menyalahkan Marcel atas semua yang menimpa Virgie. Tapi papa
ingat dengan perkataan Virgie.
(Flashback) Virgie dan papa lagidi kamar
Virgie. Papa terdiams ekakan marah. Vorgie, mengatakan pada papa untuk tidak
menambah beban pikiran Marcell dengan menyalahkannya. Virgie tau kalau dia jadi
lumpuh karena Marcell. Tapi menurut Virgie, kakaknya sedang menghukum diri
dengan diam, sok cuek, ngehindar dari Virgie, karena Marcell merasa bersalah.
Virgie pingin, setelah mama nggak ada, keluarga itu adalah papa, Virgie, dan
kak Marcell. Virgie memeluk papa.
Alex dan Virgie dalam perjalanan pulang ke rumah. Alex ngedorong
Virgie tanpa banyak bicara. Alex sedih. Tak kuasa menahannya, Alex menghentikan
dorongan kursi roda Virgie. Alex memeluk Virgie dari samping. Virgie bertanya
kenapa?. Alex masih nikmatin pelukannya ke Virgie. Alex sedih, bener-bener
sedih. Dalam hati dia berkata,
Tuhan,
dia yang pertama kali membuat aku merasa dibutuhkan. Dia yang pertama kali
membuat aku merasa ada yang harus aku lindungi. Tuhan, dia bukan adikku. Kami bukan
saudara sedarah. Tapi aku menyanginya Tuhan. Jangan Kau ambil dia secepat ini
Tuhan.
Alex melanjutkan kesedihannya dengan meminta suatu hal ke Virgie.
Alex minmta, apapun yang terjadi nantinya, Virgie harus tetap semangat. Saat tidak
terlihat harapan sedikit pun, Virgie harus tetap semangat. Semangat untuk bisa
sembuh, untuk bisa berlari lagi. Dan saat itu, Alex bakal jadi orang pertama
yang nemenin Virgie lari. Virgie tersenyum dal bilang kalau itu memang
cita-citanya, dan dia nggak akan menyerah.Alexkembali memeluk Virgie. Virgie dalam pelukan Alex,
berkata dalam hati, “Alex, terima kasih karena
kamu udah sayang sama aku. Udah begitu baik sama aku, selalu menyemangati aku”
(kurang lebihnya gitu kata hati Virgie, hehe,,-red).
Di panti, ibu Peri melihat kasur di kamar Bintang yang kosong tak
berpenghuni. Ibu Peri berkata, ia harus membiasakan melihat hal ini. Kasur Bintang
yang kosong. Ibu Peri kangen, dan tidur di kasur Bintang.
Marcell keluar mau ketemu sama Bintang di café. Baru masuk café,
Marcell udah disusulin sama Chella. Marcell nggak percaya kalau Bintang nggak
datang, karena BIntan pasti nepatin janji. Chella nunjukkin sms dari Bintang
yang bilang kalau Chella disuruhh ke café tempat Marcell bakal datang dan
janjian dengan Bintang. Chella pgang-pegang Marcell, Marcell nggak mau
dipegang-pegang. Marcell ngingetin Chella yang harusnya terima kasih sama
Bintang yang udah kasih kesempatan Chella ketemu sama Marcell di café, bukan
malah ngejelk-jelekin namanya Bintang. Marcell dan Chella ke meja tempat mereka
akan makan. Makanan udah dipesan. Baru bentar aja, makanan belum habis. Marcell
udah ngacir duluan. Chella ikutan, opps, belum dibayar. Bayar dulu, baru
nyusulin Marcell.
Di rumah, Marcell lagi minum susu putih (so sweet banget ya,, -red).
Alex dan Virgie masuk rumah. Ngelewatin dapur di mana ada Marcell. Marcell
marah-marah karena mereka berdua pulangnya malem, dari mana aja?. Alex lagi
nggak pingin nanggepin Marcell yang over-protective.
Alex mau nganterin Virgie masuk. Tapi nggak boleh sama Marcell, kata Marcell
Virgie bisa sendiri. Alex pun pamitan sama Virgie dan Marcell. Virgie masuk.
Pagi harinya, pentas drama digelar. Gladi resik dulu. Udah pakai
kostum semua yang jadi pemeran, tinggal asesoris kecil-kecil aja. Virgie lagi
di barisan penonton. Rangga datang, sok kepedean dicariin sama Virgie. Padahal dia
juga tau yang dicariin Virgie pasti Alex. Rangga membawakan sekuntum mawar
putih untuk Virgie. Papa datang, Rangga membantu menyingkirkan kayu pengganjal
roda kursi Virgie. Setelah menyapa papa Virgie, Rangga pergi. Virgie ngeliatin
Rangga, bentar. Chella datang, menemui papa Marcell dan Virgie. Chella sok
kenal-sok deket. Marcell datang dan bilang ke papa buat nggak usah
senyum-senyum sama Chella. chellanya juga nggak usah sok kenal sama papanya. Marcell
pergi. Papa sama Virgie duduk di bangku penonton. Chella nyusul pergi.
Bintang tegang banget (ceritanya, -red). Alex ngegandeng tangan Bintang.
ngajak BIntang ngobrol. Kenapa kok tegang banget. Bintang takut ngeliatin
penonton. Alex kasih saran, Bintang nggak usah takut. Anggap aja semua penonton
itu kambing. Bintang bilang, berarti Alex juga. Oo, kalau Alex anggap Alex
pangeran yang sedang melihat sang putrid yang dicintainya. Bintang ngeliatin ke
penonton, kok ibu Peri belum datang. Alex nanya, lha udah dikasih tau belum? Oppsss,
Bintan lupa ngasih tau ibu Peri, Bintang Cuma ngaish tau tante Nirmala.
Alex berusaha nelponin ibu Peri, tapi nggak diangkat-angkat. Tante
Nirmala udah datang. Dikerumuni sama orang yang mau foto atau minta tanda
tangan. Bintang melambaikan tangan untuk tante Nirmala, tante Nirmala membalas
lambaian tangan Bintang dan melambaikan tangan untuk Alex juga. Binatng dipanggil
bu Guru untuk gladi resik sekali lagi. Alex ngeyakinin BIntang kalau dia bakal
ngubungi bu Peri, Bintang focus aja buat pentas.
Di backstage, pemeran
dan bu Guru sedang berdoa untuk pentas nanti. Juga melengkapi make-up yang
kurang. Semua udah siap. Waktunya show!
Penonton bertepuk tangan, menyambut Malin (Marcell) dan ibunya (Chella) yang
keluar terlebih dulu. Malin pamit pergi merantau ke negeri seberang. Ibunya mengantarkan.
Michella nggak lupa nyuri-nyuri kesempatan buat deket-deket Marcell. Makanya beberapa
kali penonton ketawa ngeliat tingkah ibu Malin dan Malin.
Di negeri seberang, Malin diperkenalkan dengan calon istrinya (Bintang)
yang tidak lain adalah anak dari saudagar kaya (Brian). Mereka berdua akhirnya
menikah. Saat tuka cincin, Malin nyuri kesempatan meluk istrinya, tapi
dihalangi sama saudagar kaya ayah mertua Malin. Pengawal (Chopstick) dan satu
lagi pengawal lain membawa kursi ke dekat mereka berdua. Malain dan istri duduk
di kursi itu. Marcell nggak nyia-nyiain kesempatan buat bisa meluk Bintang. Dayang
(Luvi) yang ada di belakang Bintang dan saudagar kaya ayah mertua Malin berusaha
misahin pelukan Malin ke istrinya. Alex di kejauhan, sebel ngeliat tingakh
nyuri kesempatannya Marcell.
Bersambung.
mba di tunggu episode 36 nya... aku ketinggalan lagi nihh
BalasHapusmakasih udah baca reviewq mba indri.. :))
Hapusok mba indri,,but, tungguin eaa..
mu ujian ni, pagi mpe siang ujiannya, wish me can do my best eaa, :))
ntar habis ujian, insyaaAllah i'll review it,, ntar dibaca y,, thanks :)