Langsung ke konten utama

TTC ep 31



Virgie yang ngeliat Alex dan BIntang pura-pura nggak tau dengan apa yang terjadi. Bintang pergi bentar buat beli minum. Mau balik ke tempat Alex dan Virgie, mereka lagi main-mainan hape. Keliatan seneng. Tapi Alex nyariin Bintang kok, ngeliat kalau-kalau Bintang udah datang dari beli minum. Papa Virgie dan mamahnya Alex ngeliat mereka berdua lagi seneng. Orang tua ini keki sendiri saat tau kalau mereka berdua memperhatikan hal yang sama dan berdiri bersandingan.
Bintang cemburu. Nggak nyamperin mereka berdua, tapi malah berlalu pergi. Pergi kemana? Ke tangga rumah sakit. Pas Alex dan Virgie lewat, Alex duduk di deket Bintang ambil minuman yang udah dibeliin. Bintang ngebukain minuman buat Alex. Virgie bermuka aneh, Bintang bermuka cemburu, Alex innocent.
Malam hari, di rumah, Virgie nangis. Nangisnya disertai mencoret-coret gambar yang dia buat tentangdirinya dan Alex. Virgie benar-benar ingin mendapatkan Alex. Virgie benar-benar akan memperjuangkannya. Marcell masuk kamar Virgie. Ngejek Virgie, anak manja, yang nangis. Marcell langsung keluar kamar, nggak lama-lama di kamar Virgie. Virgie nyusul kakanya ke daam kemar. Virgie ngomong ke Marcell kalau dia bakal memperjuangkan cintanya ke Alex. Marcell menegaskan dia Cuma peduli sama Bintang, dia pingin Bintang bahagia. Tentang Alex, Marcell sama sekali nggak peduli. Virgie masih membujuk kakaknya, tapi Marcell nggak mau dengar lagi. Virgie dikeluarin dari kamarnya. Virgie nggak nyrah, dia nulis di kertas buat kakaknya. Intinya, Virgie bakal memperjuangkan cintanya. Setiap orang berhak bahagia. Di juga nulis kalau dengan memandang dari jauh, Marcell nggak akan bahagia. Marcell nanggepin tulisan Virgie dengan suatu kalimat yang menenangkan (menurutku, -red). Marcell emang pingin Bintang, tapi Marcell pingin Bintang bahagia, tersenyum, karena Marcell juga ngerasa sakit kalau Bintang menangis.
Mamah lagi nemenin Alex. Mamah nanyaVirgie itu…. Alex langsung jawab kalau Virgie itu sahabatnya. Virgie itu sangat baik, jadi mereka berteman. Bersahabat. Nggak lebih. Mamah baru bisa nemeninnya nanti malem. Kata dokter Alex juga udah boleh pulang besoknya. Alex minta ijin ke mamah biar bisa masuk sekolah besok. Oke. Mamah ada meeting dulu, jadi Alex ditinggal sendirian.
Bintang masuk, pas Alex lagi tidur. Hidung Alex dipencet sama Bintang, nyampe bangun. Alex surprise, seneng ada Bintang. Bintang Cuma dikasih ijin nyampe jam 9. Oke, masih lama kata Alex. Alex ngajakin Bintang tatap-tatapan aja. Canda-candaan. Laper, Bintang nyuapin Alex. Nyampe akhirnya Alex tidur sambil dengerin Bintang nyanyi dan main gitar. Lama, Bintang ngeliatin Alex. Bintang mau pulang, mencet idung Alex bentar, dan berlalu. Tapi tangan Alex megang tangan Bintang. Bintang belum jadi pulang, balik, nungguin Alex lagi.
Mau berangkat sekolah, Bintang ngeliat pak Tatak ngasih donasi ke panti. Ada ibu Peri juga. Ohh, berarti yang selama ini ngasih donasi itu tante Nirmala. Di sekolah, Bintang lagi jalan sama Luvi. Luvi lagi makan lollipop. Luvi jalan sendiri, nggak tau kalau Bintang nggak ngikutin di belakang. Marcell, Brian dan Chosptick ngeliatin mereka berdua. Chosptick langsung nyusulin Luvi. Brian ngeliat ada bu Jennifer langsung nyusulin beliau. Marcell masih ngeliatin dari jauh.
Bintang bertanya-tanya kenapa tante Nirmala nggak pernah cerita tentang dirinya yang memberikan donasi ke panti. Lagi mikir gini, Alex datang. Ngagetin. Alex bilang dia kangen Bintang. Bintang ngejailin dengan nanya “nggak pura-pura kan?”. Alex terus bilang gimana caranya biar Bintang percaya kalau rasa Alex ke Bintang sekarang nggak pura-pura. Bintang bilang Alex harus belah dadanya dan liatin hatinya ke Bintang, Cuma ada namanya Bintang apa nggak (bercanda aja sih, -red).
Marcell didatengin sama Virgie.Virgie kembali bilang ke Marcell buat memperjuangkan cintanya. Marcell nggak mau dengerin saran Virgie. Virgie mau nyusulin Bintang-Alex. Marcell nggak ngebiarin. Marcell ngajak Virgie ke perpus.
Di perpus, Virgie ngajakin kakanya untuk memperjuangkan cintanya ke Bintang. semua orang berhak untuk bahagia. Virgie bilang dia nggak ada niat jahat ataupun mau untuk ngelukain orang lain. Virgie pingin bahagia. Virgie bakal memperjuangkan cintanya ke Alex. Marcell nggak mudah dibujuk. Marcell emang pingin tersenyum dan Marcell nggak akan ngebiarin orang lain termasuk Virgie merusak kebahagiaan Bintang. oppss, Rangga ada di dalam perpus saat itu, dia mendengar semuanya. Sebelum Marcell tau dia ada di perpus, Rangga segera keluar.
Di luar perpus, Rangga ketemu Virgie. Rangga bilang, segitu cintanya pingin mendapatkan Alex sampai-sampai mau ngerusak kebahagiaan Alex. Virgie menjawab, setiap orang berhak untuk bahagia. Setiap orang berhak untuk memperjuangkan cintanya. Rangga bilang saat ini Virgie sedang berada dalam kondisi sama dengannya. Virgie mencintai Alex, padahal Alex mencintai Bintang. Rangga mencintai Virgie, padahal Virgie mencintai Alex. Rangga bilangdia juga bakal memperjuangkan Virgie. Virgie membolehkan dengan bilang, nggak ada yang jahat dalam cinta karena setiap orang ingin mendapatkan kebahagiaan. Rangga berlalu sambil memantapkan omongan Virgie, kalau dia akan memperjuangkan cintanya.
Alex lagi ngobras (ngobrol asik, -red) sama Bintang sambil ketawa-tawa. Markonah datang meluk Alex. Alex risih langsung mau ngelepasin pegangan Markonah. Bintang geli ngeliatnya. Bintang bilang “tuh, cewek-cewek pada ngelirik”. Bintang bilang dia cemburu (tapi lucu-lucuan aja, -red). Alex nggak terima Bintang cemburu sama Markonah. Markonah masih megangin tangannya, erat. Mr. Kliwon lewat mbawa nampan berisi piring kosong baksonya Markonah. Markonah kaget, langsung ngelepasin pegangannya dari Alex. Alex ngabur. Mr. Kliwon marahh, cemburu. Markonah, salting.
Luvi lagi buka pa*h. dia masih ngerasa ada Bintang di belakangnya. Dia ngomong kalau Chopstick nulis lirik lagu di path dan Luvi ngerasa itu kode buat Luvi. Chopstick ngedenger di belakang, dan mengiyakan itu kode but Luvi. Luvi kaget, salting. Kok bisa ada Chosptick?pasti ngikutin di belakang. Luvi ngabur pas Chopstick senyum-senyum dan dia nggak tau musti gimana.
Brian, lagi ngerayu bu Jennifer pake bunga mawar puti. Brian bilang tu mawar putih ngambil darikebun belakang sekolah. Bu Jennifer langsung ngejewer Brian karena udah ngambil bunga itu. Bu Yufa lewat, Bu Jennifer irim SOS “Bu Yufa, tolong kesini”. Brian langsung ngabur dari jeweran bu Jennifer.
Bintang lagi jalan sama Alex. Tertawa, bahagia. Marcell Cuma ngeliatin darijauh. Ada Virgie di koridor. Virgie bilang dalam hati, dia me-recall Alex yang bikin dia kuat, Alex yang bikin dia mau sekolah, Alex yang bikin dia mamu memperjuangkan keluarga, Alex yang bikin dia bahagia. Virgie mau mendapatkan Alex, maaf Bintang. Dia mendatangi Alex yang lagi bersenda gurau dengan Bintang, tentang poni mereka yang udah kepanjangan (zzz, -red).
Alex ngomong dia sakit gara-gara nggak ngeliat Bintang. Bintang “iya kah?”. Virgie datang bilang atau mungkin karena kepikiran utang. Alex nggak maksud sama omongan Virgie. Alex nggak ngrasa punya utang sama Virgie. Virgie bilang, iya, utang buat nganterin Virgie jalan-jalan seharian di akhir minggu ini. Virgie mamerin jam tangannya yang sama-an dengan Alex. Jam tangan yang bisa dipake buat bikin agenda. Bintang, berwajah aneh, bertanya-tanya. Apalagi waktu Virgie nambahin, “jauh sebelum kamu ketemu Alex, Bintang”. (mak jleb jleb, -red).
Bersambung

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mencari

setiap kita adalah pencari pencari makna pencari makan pencari berita   bagi para pencari proses ini tidak akan berhenti, karena belajar salah satunya dengan mencari   yang kemudian perlu dijadikan pagar adalah bahaimana pencarian berlandaskan pada aturan yang tidak menyimpang dan disertai permohonan agar tetap diberikan petunjuk oleh Yang Maha Menciptakan

reflect

cerita sore hari kemarin seperti biasa aku pulang menempuh jalan yang biasa aku lalui dan sebagaimana biasanya, macet melanda hampir 1 kilometer sebelum lampu merah di pertigaan jalan besar itu dan.. jika aku lebih sering menghindar dari kemacetan dengan menggunakan jalur yang lain lewat ring road utara tapi semalam, entah aku berkeyakinan dapat menembus kemacetan dengan sabar sehingga jalur yang aku lalui jalur biasanya dan baik saja hasil dari menempuh kemacetan itu ternyata adalah....... jalur biasanya dialihkan ^o^ sudah cukup lam berada dalam kemacetan, sampai di pertigaan justru tidak bisa lurus seperti biasanya malah diminta untuk memutar jalan ke utara yang pastinya di putaran itu (u-turn) juga pasti ramai dan macet alhasil, aku pun memilih untuk memutar lebih jauh dan menuju putaran yang bisa aku temui jika aku lewat jalan alternatif ring road tadi pelajaran yang dapat kupetik sebagaimanapun kita menyikapi positif apa yang ada di hadapan kita tetaplah

drama

Hidup itu adalah drama Tak jarang kita melontarkan kalimat "ah, drama!" pada apa yang terjadi pada orang di sekitar kita ketika ia bercerita Tapi, ingatkah kita? Bahwa hidup kita pun adalah drama Drama yang kita lalui Drama yang kita lah pemeran utamanya Tapi kenapa? Kita baru menyebut drama ketika orang lain bercerita Ketika kita tidak ada di sana sebagai pemeran utama Apakah karena kita lebih suka mengamati drama orang lain? Ataukah karena kita tidak berani menjadi tokoh utama dalam drama kita sendiri? Mana yang benar ini?