Langsung ke konten utama

TTC ep 5



TTC episode 5

Nyampe di jalaaannnn..gimana Alex nyusulin Bintang yang masih sebel ya,, L
Nyampe depan pertokoan, motor Bintang macet. Cet. Alex yang akhirnya bisa nyusulin nyampep depan pertokoan itu berinisiatif buat ngebantuin Bintang ngebenerin tu motor. Masih sebel sama Alex, Bintang nggak ngasih Alex buat ngebenrin motornya. Hujan turun membuat Bintang dan Alex mencari tempat berteduh di emperan toko.
Alex nyalahin Bintang karena keluar dari pesta duluan. semua jadi kacau deh, jadi keujanan gitu maksudnya..Bintang yang masih sebel sama Alex nggak ngehirauin omongan Alex. Bintang lebih tertarik sama kotak music yang ada di bangku emperan toko tempatnya berteduh dengan Alex. Bintang membuka kotak music itu, keliatan seneng tuh si Bintang. Pas lagi ngeliatin Bintang yang terbius sama kotak music, Alex dapet telpon dari siapa??dari Virgie!
Virgie dengan suara paraunya nelpon Alex. Parau karena lagi nangis, ujan-ujanan dengan kursi rodanya. Alex yang langsung sadar situasi bergegas ke tempat Virgie. Sempat ngeliat Bintang sebentar, dan yakin Bintan nggak bakal kenapa-kenapa, Alex tancap gas menuju Virgie.
Bener aja, Virgie udah basah kuyup karena ujan-ujanan. Sambil nangis sesenggukan gitu.. Alex langsung mbuka jaketnya buat dipake Virgie (padahal jaketnya basah juga sih, -red) dan ngegendong Virgie ke emperan pertokoan biar nggak kena ujan banyak-banyak. Alex balik lagi buat narik kursi roda Virgie ke emperan pertokoan dan diletakin di sebelah Virgie (nggak tau emperan pertokoannya deket apa nggak dari tempat Bintang tadi, -red). Virgie ptores, kenapa Alex narik Virgie berteduh, padahal Virgie nggak pingin ada orang yang tau kalau dia lagi nangis. Ndenger Virgie yang nagis sesenggukan dan masih labil, Alex meluk Virgie. Setelah Virgie agak tenang, Alex baru bisa bercandain Virgie. Saat Virgie udah mulai tersenyum, Alex nawarin bakal nganter Virgie pulang sekarang, tapi Virgie lum mau pulang. Akhirnya Alex nemenin Virgie sampai Virgie mau pulang. Di hati, Alex mengkhawatirkan keadaan Bintang yang ditinggal sendirian tadi. Bintangnya sambil mendengarkan kotak music malah hujan-hujanan sambil nari-nari.
Di koridor sekolah, Geng Penyu jalan bareng. Marcell curhat kalau dia pingin menangin hatinya BIntang. Tapi minus satu orang ni. Kali ini Chopstick yang ngilang. Kemana? Lagi nemuin Luvi ternyata. Mau pinjem hatinya, eh, bukunya Luvi katanya. Tapi ekspresinya over mupeng alias muka pengen tuh,, xexe..dilanjutin ngegombal bentar deh.
Michella sebel sama acara pesta ultahnya. Dia lagi cerita sama Banana dan Lollypop. Begitu liat Marcell kesebelannya jadi ilang! Michella yang berusaha ngejar Marcell malah jatuh nimpa Marcell. Mupeng juga ni Michella. Untung aja bisa dicegah sama temen-temennya. Pfyuhh..
Pagi di sekolah, Bintang mulai menjalankan tugasnya sebagai pesuruh (orang yang mau disuruh-suruh) Alex. Di parkiran, Alex emang lum dapet tempat parkir yang dia pinginin. Tapi Bintang langsung dengan sigap memayungi Alex. Eh, wajahnya Bintang pucet nih. Alex protes karena tempat parkirnya belum seperti yang dimaui Alex. Mendengar protes Alex, Bintang hanya bersin-bersin (habis ujan-ujanan tadi malem tuh, -red). Alhasil mayungin Alexnya pun nggak bisa stabil.
Marcell yang haus minta Rangga buat ngebeliin minum buat Alex. Rangga natap Marcell dengan tatapan nggak kayak biasanya. Dia juga lama nerima uang dari Alex. Di perjalanan beli minum, Rangga berpikir bahwa ini bukan yang seharusnya terjadi. Rangga bukan pesuruh Marcell yang bisa dikacungin. Rangga pun kembali setelah agak lama (kalau kata Marcell sih, -red) beli minumannya Marcell. Marcell bilang sih tenggorokannya udah terlanjur kering lagi.
Dari kejauhan nampak Bintang mayungin Alex sambil bersin-bersin. Marcell yang ngeliat kejadian itu jadi marahhh. Dia segera berlari mendekati pemandangan itu.. Mr. Kliwon yang juga melihat hal yang tak biasanya itu, ikut mengamati dari kejauhan dan berpikir bahwa ada yang tidak beres.
Brian dan Chopstick lagi ngobrol tentang tips and trick alias usaha Chopstick buat ngedeketin Luvi. Mereka berempat ketemu di tangga sekolah. Abel-Brian-Chopstick-Luvi. Niat awal mau  minta buku yang dipinjem sama Chopstick. Tapi setelah ngeliat Marcell lari kea rah Alex-Bintang, Brian-Chopstick segera nyusul. Abel-Luvi juga.
Virgie di rumah, lagi bicara sama Alvi. Hanya Alvi yang selalu ada buat Virgie. Jadi Virgie nggak boleh sedih.. Papanya ngetuk pintu kamar Virgie karena mau minta maaf atas makan malam yang nggak jadi diadain malam sebelumnya. Sudah berkali-kali masukin memo, belum ada tanggapan. Saat papanya hendak beranjak pergi, Virgie baru keluar kamar setelah membaca memo papanya. Virgie keluar, papanya telah meminta maaf. Saat akan beranjak kerja, desahan Virgie mengiringi kepergian papanya.
Di sekolah, Bintang megang tangan Marcell buat diajak menjauh dari Alex. Bintang kali ini ngasih tau Marcell buat nggak deket-deket Bintang karena Bintang ngerasa terganggu. Selain itu, Bintang juga minta biar Marcell nerima aja cintanya Michella. Bintang juga bilang kalau Marcell itu impian Michella, dan Bintang nggak mau ngerusak impian Michella. Tambahan lagi, Bintang minta biar Marcell nggak ngegangguin Alex.
Di kamar rumahnya, Nirmala sedang menatap foto anak-anak panti. Di tata satu per satu menempati dinding kamar Nirmala. Nirmala ingin anak pertama yang dia dekap adalah anaknya sendiri. Selama hal itu belum terjadi, Nirmala hanya berani melihat dari kejauhan, mendekap foto-foto itu.
Di koridor sekolah, Abel dan Luvi lagi nyariin Bintang. Terakhir liat kan Bintang narik Marcell. Baru diskusi mau nyari ke arah mana, udah nongol Bintangnya.
Di rumah Nirmala, dia merasa nggak enak badan. Jadwal pemotretan dibatalkan. Nirmala hanya ingin istirahat dulu. Saat mau kembali masuk ke kamar, ayah Nirmala menanyakan kondisi Nirmala. Nirmala yang males njawab ngebalikin pertanyaan ayahnya yang juga nggak pernah jawab tentang keberadaan anaknya. Papanya dongkol. Nirmala curhat colongan (curcol) deh ke papanya sesaat sebelum nutup pintu kamarnya. Papanya mengancam Nirmala bahwa dia nggak akan tinggal diam kalau NIrmala mau mencari anaknya.
Bintang yang emang udah nggak enak badan dari awal, datang ke UKS unutk nyari obat. Tapi sayangnya, obatnya nggak ketemu, dan Bintang pun berbaring di UKS. “kalau udah kayak gini, rasanya aku jadi kangen mama, kalau dipeluk mama, pasti rasanya anget banget”, rajuk Bintang.
Di koridor sekolah, Geng Penyu yang lagi jalan disodorin poster editan Marcell cs. Gambar wonder woman dengan wajah Alex. Marcell yang marah langsung ngedesek Alex ke dinding. Hampir aja Marcell ninju Alex kalau Bu Yufa nggak segera datang. Mereka berdua dipanggil ke kantor sama Bu Yufa.
Gengges Michella ketemu sama Abwl-Luvi. Mereka mau nanyain di mana Bintang. Luvi udah berusaha nutupin keberadaan Bintang. Tapi, aduduh, Abel kelepasan ngomong kalau Bintang lagi sakit di UKS. Luvi dan Abel langsung ngejar Gengges Michella ke UKS.
Chopstick ngerasa empati buat Marcell. Dia berargumen kalau harusnya mereka ikutan buat dimarahin sama Bu Yufa karena mereka juga ikut nempelin. Tapi kalau Rangga, dia nggak ngerasa harus ikut campur karena itu emang kesalahan Marcell yang mau ngejailin Alex. Rangga sih ogah jadi kacungnya terus-terusan. Kalau Chopstick, masih nganggepnya bos Marcell itu temen buat dia. (temen kok manggilnya Bis ya,, -red). Brian yang ngeliat Bu Jennifer malah ngejar gu guru cantik itu tanpa menghiraukan percakapan Rannga dan Chopstick.
Di rumah, Sherly berkeras harus bisa membuat pola dari desain di buku gambar Bintang. Karena alasan inilah, Sherly ingin mencari anak magang. Juga untuk menangani segala keinginan Nirmala.
Di koridor, Brian ngedeketin Bu Jennifer, guru English cantik. Brian minta diajarin speaking English privat oelh Bu Jennifer. Bu Jennifer sih oke oke aja. Brian diminta datang ke rumah Bu Jennifer.
Bnana ngajakin Michella pulang. Lollypop piengin beli baju dulu sebelum pulang. Michella tapi punya rencana jahat ni kayaknya. Lollypoop sama Banana nggak mau ikutan. Setelah diancam dikeluarin dari Geng Populer dan tim cheers, Lollypop dan Banana langsung ngerjain permintaan Michella.
Di halaman sekolah, Bintang, ditemani Luvi dan Abel lagi nyari tas Bintang yang hilang. Mereka udah nyari kemana-mana nggak ketemu. Ketemu Mr. Kliwon, Bmereka curcol ke Mr. Kliwon. Ternyata, di tong sampah, ada notesnya Bintang..berarti…
Di rumah, Virgie lagi telponan sama Alex. Saat kak Marcell datang, telponnya langsung dimatiin Virgie. Marcell curcol lagi nie. Kalau intinya dia iri sama Virgie. Marcel bilang kalau di eneg sama kelaurga karena nggak ada yangmikirin dia. Sebel ngeliat Virgie tanpa sebab logis, Alvi dibuang ke kolam renang. Virgie panic langsungngedeketin kolam renang. Mengayuh dengan tangan nggak nyampe-nyampe. Alvi malah tambah jauh. Akhirnya Virgie nekat turun dari kursi roda..mau ngapain Virgie??

bersambung..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mencari

setiap kita adalah pencari pencari makna pencari makan pencari berita   bagi para pencari proses ini tidak akan berhenti, karena belajar salah satunya dengan mencari   yang kemudian perlu dijadikan pagar adalah bahaimana pencarian berlandaskan pada aturan yang tidak menyimpang dan disertai permohonan agar tetap diberikan petunjuk oleh Yang Maha Menciptakan

reflect

cerita sore hari kemarin seperti biasa aku pulang menempuh jalan yang biasa aku lalui dan sebagaimana biasanya, macet melanda hampir 1 kilometer sebelum lampu merah di pertigaan jalan besar itu dan.. jika aku lebih sering menghindar dari kemacetan dengan menggunakan jalur yang lain lewat ring road utara tapi semalam, entah aku berkeyakinan dapat menembus kemacetan dengan sabar sehingga jalur yang aku lalui jalur biasanya dan baik saja hasil dari menempuh kemacetan itu ternyata adalah....... jalur biasanya dialihkan ^o^ sudah cukup lam berada dalam kemacetan, sampai di pertigaan justru tidak bisa lurus seperti biasanya malah diminta untuk memutar jalan ke utara yang pastinya di putaran itu (u-turn) juga pasti ramai dan macet alhasil, aku pun memilih untuk memutar lebih jauh dan menuju putaran yang bisa aku temui jika aku lewat jalan alternatif ring road tadi pelajaran yang dapat kupetik sebagaimanapun kita menyikapi positif apa yang ada di hadapan kita tetaplah

drama

Hidup itu adalah drama Tak jarang kita melontarkan kalimat "ah, drama!" pada apa yang terjadi pada orang di sekitar kita ketika ia bercerita Tapi, ingatkah kita? Bahwa hidup kita pun adalah drama Drama yang kita lalui Drama yang kita lah pemeran utamanya Tapi kenapa? Kita baru menyebut drama ketika orang lain bercerita Ketika kita tidak ada di sana sebagai pemeran utama Apakah karena kita lebih suka mengamati drama orang lain? Ataukah karena kita tidak berani menjadi tokoh utama dalam drama kita sendiri? Mana yang benar ini?