Langsung ke konten utama

TTC ep 11



TTC episode 11

Sehabis pulang sekolah, Bintang mau ke kantor Sherly lagi. Pokoknya Tante Nirmala harus tau kalau baju-baju yang dipakai akhir-akhir ini itu desain dari Bintang. Di parkiran, Bintang ketemu sama Michella. Nggak ngerti ni, Michella kok ya ngegangguin Bintang terus..helmnya Bintang dilempar. Kunci motor dibuang. Motornya dijatuhin.haduh haduh,,akak cantik kapan ya, jadi baik ke Bintang… Mr. Kliwon yang ngeliat kejadian itu, langsung nyamperin mereka berdua. Basa-basi dikit, Michella pun akhirnya segera pergi. Motor udah dibantuin Mr. Kliwon buat berdiri lagi. Sekarang tinggal nyari kunci yang dibuang..
Abel and Luvi ikut nyariin kunci yang dibuang Michella. Awalnya Abel mau ngelaporin Michella, tapi Bintang nggak nge-iya-in. ya udah..ee, pas lagi nyari kunci, mereka denger ada orang teriak. Habis ditengok, ee, ternyata congil. Eh, Marcell, Brian, and Chopstick ternyata ngegantung Alex di bangunan deket sekolah. Tau Alex takut ketinggian, Marcell malah ngelakuin hal itu.  
Abel langsung lari mau ngelapor ke Bu Yufa. Bintang and Luvi ngedatengin sumber suara. Bintang langsung aja minta biar Alex diturunin. Ngikutin perintah Bintang, Marcell minta biar Alex diturunin. Setelah diturunin, keliahatannya sih Marcell ngebantuin Alex ngelepas tali pengaman pas dia nggantung tadi, padahal Marcell ngancem Alex kalau Alex nggak boleh bilang apa-apa ke Bu Yufa. Bintang ngerasa ada yang aneh, negur Marcell, lu ngancem apalagi ke Alex?, tanya Bintang. Yang ditanya malah Cuma senyum sadis gitu. Bener aja, Bu Yufa datang tepat setelah Alex diturunin dan berhasil menghela nafas lega beberapa kali.
Bu Yufa langsung nayain, ada apa sebenarnya. Bintang and Luvi ngebelain Alex dengan bilang kalau ini semua karena Marcell. Tapi Alex malah bilang kalau nggak papa. Mereka berempat Cuma latihan wall climbing, karena wall di belakang dipakai kelas lain, jadi mereka latihan di situ. Marcell ngerasa puas setelah Bu Yufa berlalu pergi.
Di parkiran, Alex masih terlihat shock. Bintang yang nggak habis piker kenapa Alex ngebelain Marcell, bertanya ke Alex. Kenapa? Mana nggak bilang terima kasih karena udah dibelain dari Marcell. Alex njawab, kalau itu bukan buat Marcell. Tapi buat dirinya karena dia nggak mau mamahnya dipanggil ke sekolah lagi karena Alex kena masalah. Terakhir, Alex juga minta agar Bintang nggak usah ikut sok peduli sama Alex. Ok, kata Bintang. Hari itu, Bintang nggak jadi ketemu sama Tante Nirmala.
Tante Nirmala mendapatkan telpon dari mamahnya Alex. Mamahnya Alex kemabli ngingetin Tante Nirmala untuk berhati-hati sama anak SMA yang pernah ketemu di kantor Sherly. Tante Nirmala pun mengiyakan peringatan dari Sehrly, padahal…. Pak Tatak juga semacam pernah melihat anak SMA itu, tante Nirmala juga, tapi keduanya sama-sama lupa pernah liat dimana..
Di rumah, tante Nirmala ngeliat papahnya ngebakar foto-foto anak panti yang ada di kamar Nirmala. Tahu akan hal itu, Nirmala hanya menangis di balik pintu. Masuk ke kamarnya, Nirmala mengeluarkan kado-kado yang dia siapkan untuk anaknya jika mereka bertemu. Kado itu,  disiapkan Nirmala setiap tahunnya. Nirmala juga membuka kotak simpanan di lacinya. Kotak itu berisi baju-baju bayi yang dulu memang dia siapkan unutk anaknya. Nirmala menangis melihat baju-baju itu dan karena teringat perbuatan ayahnya.
Pulang sekolah, Chopstick dan Brian ketemu sama Luvi dan Abel. Niatnya sih Chopstick yang mau ngegombal ke Luvi. Baru satu kalimat gombalan, Abel and Brian mengambil alih percakapan. Karena gombalannya nggak jadi berhasil dan Brian hampir aja kelepasan kalau dia masih sayang sama Abel, langsung ngaciiirr…hahaha (tuh kan, aku tebak ya, dulu Brian and Abel pernah pacaran, terus putus, keduanya masih belum bisa move on, tapi cara move on nya beda, Brian move on dengan ngegandeng banyak cewek kalau Abel dengan adem ayem aja..xexe, -red).
Malam harinya, Luvi and Abel main sepatu roda di taman. Bintang lewat, masih niat mau ke kantornya Sherly. Tapi, dapet ide dari Luvi buat ke label rekamannya tante Nirmala aja. So….Bintang narik gas motornya buat meluncur ke label rekaman tante Nirmala..
Di jalan deket taman, motor Bintang macet. nanya sama ibu-ibu yang kebetulan lewat katanya ada bengkel deket situ. Bintang ninggalin motornya (yang ternyata kuncinya nggak diambil juga) buat nyari bengkel. ee,,ternyata ada orang teriak-teriak minta tolong. dan trenyata Alex!. lagi latihan ceritanya buat naik ke penyangga ayunan. ee, yang dipakai naik malah jatuh dan akhirnya Alex nggak bisa turun. hahahaha. Alex gengsi ngakuin kalau dia nggak bisa turun. akhirnya Bintang berlalu deh..tapi cuma pura-pura doang. Akhirnya juga Bintang balik dan mbantuin Alex. 
Keluar dari taman, Alex nemu motornya Bintang. diparkir pasrah, ternyata mogok. Akhirnya Alex yang mbenerin. habis di benerin, dia ngabur, tapi Bintang udah dateng. Bintang bersyukur ke Tuhan dan menganggap itu keajaiban. Ngedenger itu Alex langsung keluar. oli di tangan jadi tanda buat diolesin ke muka dan cardigan BIntang..xexexe "kita impas, Ok??", kata Alex.
Masih ditempat yang sama, Marcell cs (minus Rangga) ngedatengin Abel and Luvi.  Kalau Marcell sih biasa lah ya, nanyai Bintang di mana. Yang ditanya otomatis juga lah, nggak mau ngasih tau. Setelah itu, Marcell pergi deh.
Gengges nya Michella lagi nyiapin Michella buat dinner sama Marcell. Udah heboh gitu siap-siapnya..tapi entar…… Di mobil, Marcellngerasa keganggu sama Michella yang “nggelendot” di lengannya. Smapi taman, Marcell ngajak Michella turun. Ternyata Marcel ngajak Michella dinner di resto pinggir taman, alias kaki lima-an. Woooowww,,,pake heels, makan di kaki lima, bener-bener di luar bayangan Michella. So pasti, Michella nggak mau makan. Marcell yang udah selesai makan segera nyusulin Michella yang baru aja kabur habis disuap paksa oleh Marcell.
Di jalan sebelum sampai mobil, Marcell nuntut janjinya Michella kalau dia bakal nurutin semua permintaan Marcell kalau Marcelll mau dinner sama dia. Marcell minta Michella minta maaf di depan semua anak di sekolah ke Bintang. Michella ngerasa ketipu lah pastinya. Dinner nggak sesuai harapan. Dan ternyata Marcell punya permintaan itu. Denger permintaan Marcell, Michella berasa marah sampai ke ubun-ubun.
Masih maelm, di taman, Luvi ketemu sama Chopstick and Brian. Chopstick masih niat ngegombal sama Luvi. Abel datang pakai sepatu roda, tapi mau jatuh gitu. jatuhnya hampir nimpa Brian, wow,,bisa dibayangin adegan Abel ditahan biar nggak jatuh sama Brian dong..eehh,sama-sama nyolot, keduanya kelepasan mau mbongkar masa lalu..xexexe (ini yang ditungguin..., -red). tapi sayangnya mereka terus sadar, nggak jadi tau deh..
Pagi harinya di sekolah, anak-anak dikumpulin di lapangan. Bintang, Abel, and Luvi juga diajak buat ke lapangan. Brian and  Rangga ngatur barisan kayak lagi upacara aja. Hahaha.. Di koridor kelas, Michella ditarik sama Marcell untuk menuhin permintaannya. Michella bersikeras nggak mau. Tapi Marcellnya juga maksa.

Michella nanya kenapa Marcell sampe segitunya ke Bintang. Dan Marcell ngejawab kalau Bintang adalah wanita yang dicintai Marcell. Owh no…
Alex liat kejadian itu, tapi Cuma diem aja sih..lha emang mau gimana coba..
Michella minta genggesnya buat pikirin cara biar Bintang juga bisa dipermaluin..
Alex liat kejadian itu, tapi Cuma diem aja sih..lha emang mau gimana coba..
Michella minta genggesnya buat pikirin cara biar Bintang juga bisa dipermaluin..

Kira-kira Michella mau ngelakuinnya apa ya? Terus reaksi Bintang gimana ya? Apa yang akan Alex lakuin di episode selanjutnya?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mencari

setiap kita adalah pencari pencari makna pencari makan pencari berita   bagi para pencari proses ini tidak akan berhenti, karena belajar salah satunya dengan mencari   yang kemudian perlu dijadikan pagar adalah bahaimana pencarian berlandaskan pada aturan yang tidak menyimpang dan disertai permohonan agar tetap diberikan petunjuk oleh Yang Maha Menciptakan

reflect

cerita sore hari kemarin seperti biasa aku pulang menempuh jalan yang biasa aku lalui dan sebagaimana biasanya, macet melanda hampir 1 kilometer sebelum lampu merah di pertigaan jalan besar itu dan.. jika aku lebih sering menghindar dari kemacetan dengan menggunakan jalur yang lain lewat ring road utara tapi semalam, entah aku berkeyakinan dapat menembus kemacetan dengan sabar sehingga jalur yang aku lalui jalur biasanya dan baik saja hasil dari menempuh kemacetan itu ternyata adalah....... jalur biasanya dialihkan ^o^ sudah cukup lam berada dalam kemacetan, sampai di pertigaan justru tidak bisa lurus seperti biasanya malah diminta untuk memutar jalan ke utara yang pastinya di putaran itu (u-turn) juga pasti ramai dan macet alhasil, aku pun memilih untuk memutar lebih jauh dan menuju putaran yang bisa aku temui jika aku lewat jalan alternatif ring road tadi pelajaran yang dapat kupetik sebagaimanapun kita menyikapi positif apa yang ada di hadapan kita tetaplah

drama

Hidup itu adalah drama Tak jarang kita melontarkan kalimat "ah, drama!" pada apa yang terjadi pada orang di sekitar kita ketika ia bercerita Tapi, ingatkah kita? Bahwa hidup kita pun adalah drama Drama yang kita lalui Drama yang kita lah pemeran utamanya Tapi kenapa? Kita baru menyebut drama ketika orang lain bercerita Ketika kita tidak ada di sana sebagai pemeran utama Apakah karena kita lebih suka mengamati drama orang lain? Ataukah karena kita tidak berani menjadi tokoh utama dalam drama kita sendiri? Mana yang benar ini?