Langsung ke konten utama

TTC ep 16



TTC episode 16

Marcell hampir saja nonjok Alex kalau Bu Yufa tidak datang menghentikannya dengan suara lantang khas Bu Yufa. Marcell ngeles. Dia bilang kalau dia Cuma mau ngerapihin bajunnya Alex. Alex yang geli ngeliat alasan Marcell hanya tersenyum simpul dan berkata dalam hati bahwa Alex tau di mana harusnya nonjok Marcell (ni kira-kira di mana ya? Apa maksusnya dengan memanfaatkan Bintang?, -red). Bu Yufa nyuruh Alex dan Marcell segera ke kelas.
Di sekolah, tema majalah dinding (mading) kali ini adalah persahabatan. Bintang uang belum sembuh nggak bisa ikut ngebantuin Luvi dan Abel. Abel membawa puisi dan foto titipan Bintang. Itu adalah foto saat Bintang bersama Bulan masih di panti asuhan.
Michella yang ngeliat foto dan puisi itu ada di mading setelah ditempel Luvi, langsung mengambil foto itu tanpa sepengetahuan Banana dan Lollypop. Raut wajahnya seketika berubah. Sendu, sedih, kecewa, kesel, nyampur pokoknya. Bahkan sampai-sampai Marcell cs lewat malah ditinggal pergi sama Michella.
Michella pergi dan nggak ngegandeng Marcell tapi Lollypop menghampiri Brian plus ngegamit lengan Brian. Abel yan gemang lum jauh jalan dari madding melihat kejadian itu. “ganjen deh”, kata Abel. “siapa yang ganjen?” tanya Luvi. Abel langsung mengalihkan pandangan dan berpura-pura tidak ada apa-apa.
Di kamar mandi, Michella nangis melihat foto dan membaca dalam hati puisi dari Bintang. Mengharukan. Michella mau ngebuang foto dan puisi itu, tapi nggak jadi. Michella ngelanjutin membaca samapi akhir. Isinya puisi itu tentang persahabatan Bintang dan Bulan. Di kelas, Michella juga berniat mencoret-coret foto itu, tapi nggak jadi lagi. Keliatannya antara perasaan rindu, sayang, sebel, benci, dsb.
Pulang sekolah, Michella datang ke panti. Bukan untuk menengok atau bernostalgia. Tapi untuk bilang ke Ibu Peri kalau Bulan sudah mati sejak keluar dari panti. Michella juga maksa mau nemuin Bintang di dalam panti. Bu Peri mencegah karena Bintang sedang sakit dan nggak boleh diganggu. Michella nitip pesen buat Bintang jangan pernah ngungkit-ngunngkit masal lalu mereka. Bahkan Michella merobek-robek foto yang Bintang kasih untuk ditempel di mading sekolah. Bu Peri menagis dan meberi peringatan untuk Michella “semakin Michella ingin melupkan panti, ia justru akan semakin rindu untuk kembali”. Michella menimpali, kalau dia nggak peduli.
Virgie melihat jamnya yang sudah bordering tapi Alex belum nongol. Padahal dulunya kan janjiannya setiap alarm berbunyi, berarti itu waktu mereka untuk bertemu.
Di café tempat nongkrong geng penyu, ada gengges Michella juga. Rangga duduk bareng Banana. Rangga bilang kalau dia udah nggak mau disuruh-suruh sama Marcell lagi. Tekadnya udah bulat. Lollypop satu meja sama Brian. Chopstick telpon-telponan sendiri. Marcell diam, mencari ketenangan. Tapi saat Michella datang, Marcell merasa terganggu dan langsung pergi. Kepergian Marcell diikuti kepergian seluruh anggota geng. Chopstick pamitan sama Luvi yang saat itu baru aja dating juga sama Abel buat ngerjain tugas.
Michella sempet keluar terakhir dan ngeliat Alex yang lagi ndorong kursi rida Virgie. Michella ngatain Alex yang cool punya cewek yang cacat. Opsss, Alex marah dong. Tapi, Virgie nahan Alex buat marah sama orang yang nggak penting. Mereka pun duduk.
Di café itu, Abel-Luvi ngeliat Alex sama Virgie. Alex dan Virgie sedang akan makan malam. Virgie bilang kalau Alex terkenal di sekolah ya. Alex ngeluarin kertas ulangan yang bertuliskan SMA Tunas Bangsa. Virgie berpikir, itu sekolah Alex. Alex agak kaku saat melepas jaketnya. Alex belum sempat ganti baju karena alarm jam udah bunyi, daripada telat… kakunya sikap Alex mungkin karena nggak enak diliatin sama Abel. Kalau Luvi sih, nggak pingin nyampurin urusan orang lain. Jadi dia ngajakin Abel buat fokus ngerjain tugas aja.
Michella yang nyusulin Marcell dengan ditemani Lollypop dan Banana berjanji hanya akan jadi patung di sebelah Marcell. Yang bener aja, mereka berdiri mematung. Untungnya nggak lama, Michella nggak betah juga. Nggak lama juga, Marcell meninggalkan mereka. Tentunya Michella cs kembali mengikuti Marcell.
Di cafe yang lain, Sherly datang membawa baju untuk Nirmala. masih desain Bintang. Nirmala terlihat sedih karena tidak bisa bertemu dengan Bintang. Sherly? dia memprovokasi Nirmala dengan bilang bahwa Bintang hadir cuma ingin memecah persahabatan mereka. Nirmala tak lantas percaya, karena Nirmala sendiri kecewa karena Sherly telah membohonginya mengenai baju-baju desain Bintang yang diakui sebagai milik Sherly.
Di rumah, Virgie nganterin sphageti buatan papa (yang uda didandanin sama Virgie) buat Marcell. Marcell? Nggak mau..Virgie nggak bakal nyerah buat memperjuangkan keluarganya medkipun Marcell nggak mau. Marcell ndorong Virgie dengan makanan di pangkuan mau keluar dari kamar. Papa datang dan bilang ke Marcell kalau yang diinginkan Virgie adalah mereka bertiga. Marcell nggak sepakat dan bilang kalau nggak ada mereka bertiga, adanya papa-Virgie berdua dan Marcell sendirian..
Nirmala menanyakan tentang anak panti yang menyanyi waktu dia datang ingin memberikan sumbangan. mungin Pak Tataktahu. tapi sayangnya enggak. Pak Tatak hanya memberikan nfo kalau anak yang sudah ABG (karena Nirmala bilang suraanya kayak suara anak ABG) ada 3 orang, 1 orang cowok dan 2 orang cewek. Nirmala teringat anak panti yang menyanyi itu karena produsernya yang baru punya ide untuk men-duet-kan Nirmala dengan penyanyi muda. Bisa penyanyi muda yang terkenal ataupun penyanyi baru lewat audisi. Nirmala merasa suara anak panti itu cocok dengannya.
Di koridor sekolah ada dua cewek yang ngejar Brian buat minta pertanggungjawaban Brian. Lollypop kaget dengan pertanggungjawaban yang mereka minta dari Brian. Pertanggungjawaban? Ya, ternyata karena Brian udah bilang “love” sama mereka berdua. Demi bersembunyi dari mereka, Brian masuk toilet cewek dan ternyata di sana ada Abel. Brian langsung ngedekep Abel biar nggak bersuara. Lollypop yang emang mau ke kamar mandi buat pee ngerasa ada suara-suara aneh. Kucing masak isa ngomong kucing.pas Lollypop mau buka pintu kamar mandi, Banana datang dan ngasih tau kalau Lollypop dicariin Michella. Jadi harus segera nyusul Michella. Selamet.
Keluar dari kamar mandi, Abel masih didekep sama Brian. Kok nggak dilepas-lepasin? Abel nendang Brian nyampe dia kesakitan. Sebel ditendang Abel, Brian nyusulin Abel. Biasa, mereka jadi berantem. Kali ini tentang siapa yng mutusin duluan. Luvi yang nggak sengaja lewat ngedenger obrolan Abel dan Brian. Luvi pun bisa nyimpulin, kalau dulu Sbel dan Bintang pernah pacaran. Narasumcer utamanya malah jalan ke arah masing-masing. Sempat noleh ke belakang saat jarak Abel-Luvi sama dengan Brian-Luvi.
Pulang makan barengan Virgie, Alex kepikiran Bintang. Alex khawatir sama Bintang. Dia pun memutuskan untuk ke panti. Di panti, Bintang sedang berjalan-jalan mengusir penat. Keluar mencari udara segar dan duduk di bangku depan panti. Tiba-tiba Alex datang dengan membawa boneka tangan. Alex berusaha membuat Bintang tersenyum. Samapi akhirnya Bintang kelelahan dan tertidur di bangku. Alex duduk disebelahnya dan meletakkan kepala Bintang yang terkulai ke bahunya. (so sweet, -red).
Ternyata Marcell melihat Alex dan Bintang dari kejauhan. Saat masuk ke panti setelah bermain dengan Alex dan anak-anak panti yang lain, Bintang melihat ada Marcell di gerbang masuk panti. Marcell terlihat sedih sekali karena tidak bisa seperti Alex yang baru aja dikenal Bintang. Padahal Marcell udah lama mendam perasaan buat Bintang. Dlam hatinya, BIntang minta maaf ke Marcell karena nggak bisa nangepin rasa suka Marcell. Karena Bintang tau seorang yang sangat menginginkan Marcell dan Bintang nggak mau menyakiti orang itu lagi.
Di kantin sekolah, Alex datang duluan dan pesen bakso tanpa mie. Markonah langsung klepek-klepek liat Alex. Kemudian Marcell cs datang (minus Brian) dan pesen bakso juga. Marcell ngerasa baksonya nggak enak minta dibuatin lagi. Mr. Kliwon datang dan adu mulut lagi sama Markonah. Ada siswa yang nyeletuk kalau temennya ada yang awalnya saling benci terus jadi cinta. Mendengar hal itu. Mr. Kliwon dan Markonah langsung pura-pura baikan.
Maih di kantin sekolah. Saat minuman datang, Marcell minum dikit. Teringat sakit hatinya melihat Alex-Bintang sore kemarin di panti, sisa minumannya dikasih obat. Minuman ini buat Alex. Marcell nugasin terserah Rangga atau Chopstick buat ngasih minuman itu ke Alex.
Lalu, apa Alex bakal dapet minuman itu? Siapa yang bakal nganter minuman itu? Apa Alex bakal minum minuman dari geng Penyu? Bersambung….

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mencari

setiap kita adalah pencari pencari makna pencari makan pencari berita   bagi para pencari proses ini tidak akan berhenti, karena belajar salah satunya dengan mencari   yang kemudian perlu dijadikan pagar adalah bahaimana pencarian berlandaskan pada aturan yang tidak menyimpang dan disertai permohonan agar tetap diberikan petunjuk oleh Yang Maha Menciptakan

reflect

cerita sore hari kemarin seperti biasa aku pulang menempuh jalan yang biasa aku lalui dan sebagaimana biasanya, macet melanda hampir 1 kilometer sebelum lampu merah di pertigaan jalan besar itu dan.. jika aku lebih sering menghindar dari kemacetan dengan menggunakan jalur yang lain lewat ring road utara tapi semalam, entah aku berkeyakinan dapat menembus kemacetan dengan sabar sehingga jalur yang aku lalui jalur biasanya dan baik saja hasil dari menempuh kemacetan itu ternyata adalah....... jalur biasanya dialihkan ^o^ sudah cukup lam berada dalam kemacetan, sampai di pertigaan justru tidak bisa lurus seperti biasanya malah diminta untuk memutar jalan ke utara yang pastinya di putaran itu (u-turn) juga pasti ramai dan macet alhasil, aku pun memilih untuk memutar lebih jauh dan menuju putaran yang bisa aku temui jika aku lewat jalan alternatif ring road tadi pelajaran yang dapat kupetik sebagaimanapun kita menyikapi positif apa yang ada di hadapan kita tetaplah

drama

Hidup itu adalah drama Tak jarang kita melontarkan kalimat "ah, drama!" pada apa yang terjadi pada orang di sekitar kita ketika ia bercerita Tapi, ingatkah kita? Bahwa hidup kita pun adalah drama Drama yang kita lalui Drama yang kita lah pemeran utamanya Tapi kenapa? Kita baru menyebut drama ketika orang lain bercerita Ketika kita tidak ada di sana sebagai pemeran utama Apakah karena kita lebih suka mengamati drama orang lain? Ataukah karena kita tidak berani menjadi tokoh utama dalam drama kita sendiri? Mana yang benar ini?