Langsung ke konten utama

TTC SCTV


tIBA-tIBA cINTA

ADALAH Alex, anak tunggal seorang pengusaha kaya yang terbiasa menjadi penguasa di sekolah. Hingga suatu hari, hidup Alex yang bak raja berubah 180 derajat ketika Sherly, ibunda Alex yang terkenal arogan, memindahkan Alex ke sekolah swasta biasa.

Di sekolah yang baru, Alex langsung mendapat musuh besar, geng Penyu yang diketuai Marcell, cowok paling kaya sekaligus populer di sekolah tersebut. Marcell memiliki tiga anak buah yaitu Brian, Rangga, dan Chopstik. Tidak hanya itu, Alex pun harus berhadapan dengan Bintang, cewek tomboi yang merupakan incaran Marcell. Bintang yang juga penyiar radio sekolah, sebel banget terhadap Alex yang dianggap tengil dan sok kaya.

Suatu ketika, secara tidak sengaja Alex bertemu Virgie, gadis manis dan rapuh yang menderita kelumpuhan gara-gara terjatuh dari tangga dan cedera berat pada tulang ekornya. Virgie pun langsung jatuh cinta terhadap Alex pada pandangan pertama. Sebaliknya, Alex hanya iba melihat Virgie yang rapuh dan seperti tidak memiliki harapan hidup. Alex tidak mengetahui kalau Virgie adalah adik Marcell, yang tidak lain adalah musuh besarnya di sekolah.

Sementara itu Bintang yang tinggal di panti asuhan sangat mengidolakan Nirmala, seorang diva. Bintang yang berbakat dan hobi mendesain baju, mempunyai impian membuat suatu saat nanti dapat membuat desain baju untuk Nirmala. Nahas, buku desain baju yang sedianya akan dipersembahkan untuk Nirmala, jatuh di keramaian dan tanpa ia ketahui ditemukan oleh Sherly.

Di bagian lain, Bintang mengalami dilema. Satu sisi Bintang mulai jatuh cinta pada Alex, di sisi lain gadis itu mendapati kenyataan bahwa ibunda Alex telah mencuri dan mengakui desain baju yang dibuat Bintang sebagai hasil karya Sherly. Bintang pun harus mengorbankan cintanya pada Alex demi Virgie yang merupakan sahabatnya.

Sumber:
http://www.sctv.co.id/sctv-sinetron/tiba-tiba-cinta_24736.html

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mencari

setiap kita adalah pencari pencari makna pencari makan pencari berita   bagi para pencari proses ini tidak akan berhenti, karena belajar salah satunya dengan mencari   yang kemudian perlu dijadikan pagar adalah bahaimana pencarian berlandaskan pada aturan yang tidak menyimpang dan disertai permohonan agar tetap diberikan petunjuk oleh Yang Maha Menciptakan

reflect

cerita sore hari kemarin seperti biasa aku pulang menempuh jalan yang biasa aku lalui dan sebagaimana biasanya, macet melanda hampir 1 kilometer sebelum lampu merah di pertigaan jalan besar itu dan.. jika aku lebih sering menghindar dari kemacetan dengan menggunakan jalur yang lain lewat ring road utara tapi semalam, entah aku berkeyakinan dapat menembus kemacetan dengan sabar sehingga jalur yang aku lalui jalur biasanya dan baik saja hasil dari menempuh kemacetan itu ternyata adalah....... jalur biasanya dialihkan ^o^ sudah cukup lam berada dalam kemacetan, sampai di pertigaan justru tidak bisa lurus seperti biasanya malah diminta untuk memutar jalan ke utara yang pastinya di putaran itu (u-turn) juga pasti ramai dan macet alhasil, aku pun memilih untuk memutar lebih jauh dan menuju putaran yang bisa aku temui jika aku lewat jalan alternatif ring road tadi pelajaran yang dapat kupetik sebagaimanapun kita menyikapi positif apa yang ada di hadapan kita tetaplah

drama

Hidup itu adalah drama Tak jarang kita melontarkan kalimat "ah, drama!" pada apa yang terjadi pada orang di sekitar kita ketika ia bercerita Tapi, ingatkah kita? Bahwa hidup kita pun adalah drama Drama yang kita lalui Drama yang kita lah pemeran utamanya Tapi kenapa? Kita baru menyebut drama ketika orang lain bercerita Ketika kita tidak ada di sana sebagai pemeran utama Apakah karena kita lebih suka mengamati drama orang lain? Ataukah karena kita tidak berani menjadi tokoh utama dalam drama kita sendiri? Mana yang benar ini?