Mulai deh…
Mobil Nirmala tetap melaju. Bintang masih menunduk,
membenarkan tali sepatunya. Sayang sekali, Nirmala nggak ngeliat Bintang yang
lagi nunduk. Mobilnya pun melewati Bintang begitu saja. Bintang mengikat
rambutnya. Dia teringat pada usahanya mencari pekerjaan. Bagaimana usaha
Bintang mencari pekerjaan? Di sebuah kantoran, Bintang ditolak karena yang
dibutuhkan adalah yang bisa bekerja fulltime.
Ketemu sama seorang ibu dengan anaknya, Bintang menawarkan jasa sebagai baby sister.
Bintang ngakunya bisa akrab banget sama anak kecil, tapi waktu anak itu
digendong sama Bintang malahan nangis terus. Jadi baby sister, gagal. Bintang berjalan dan masih memegang teguh
harapannya untuk bisa memperoleh pekerjaan. Bintang nggak mau menangis.
Sherly ngajak Alex makan siang. Awalnya Sherly nggak
makan-makan. Ales nawarin buat nyuapin mamahnya dan dia juga memprovokasi
mamahnya kalau makanan itu enak dengan lahap memakannya. Alex ngomong sambil
makan nie. Liat itu, mamahnya nasehatin Alex soal manner saat makan. Bahwa kalau lagi makan, nggak boleh sambil
ngomong karena bisa nyebabin kesedak dan itu nggak sopan. Dengar mamahnya
ngomong gitu, Alex keinget waktu dia lagi makan malam dipinggir jalan barengan
Bintang (sebelum Bintang sakit, -red). Keinget hal itu, dia tersedak. mamahnya
ngedeketin minuman buat Alex.
Di kamar Marcell, papa nemuin foto keluarga di laci. Papanya
merasa bersalah karena telah lama mengabaikan Marcell
Di koridor sekolah, Michella berjalan sendirian (padahal
harusnya di latihan cheers nie,
-red). Dia teringat pada kata-kata Marcell saat Marcell habis ngeliat
Alex-Bintang jadian. Tentang apa yang nyebabin Marcell suka sama Bintang.
Di lapangan, tempat Alex-Bintang ngumumin mereka jadian,
Marcell termenung. Mengingat kejadian itu sambil berdiri di posisi Alex. Agak
lama marcell berdiri di bangku itu sampai akhirnya ia turun dan meninggalkan
bangku itu. Berjalan di koridor menuju taman sambil terus terngiang akan memori
bersama Bintang. Memori tentang perhatian Marcell yang nggak ditanggapi sama
Bintang, memori Bintang yang bilang nggak akan pernah nerima cinta Marcell.
Tanpa Marcell tau, teryata Michella mengikuti dan memperhatikan Marcell.
Alex nanyain kabar hubungan mamahnya dengan tante Nirmala.
Mamahnya ngejawab gara-gara anak ABG yang punya buku desain itu, hubungan
Sherly dengan mamahnya nggak seperti dulu, “agak dingin” kalau menurut Sherly.
Alex nyaranin mamahnya untuk memperbaiki hubungan persahabatan antara mamahnya
dan tante Nirmala. Mamahnya makan sambil ngomong, Alex ngingetin mamahnya
tentang manner (yang awalnya tadi
mamahnya yang ngingetin Alex, sekarang gentian,,-red). Mamahnya pun minta maaf.
Mereka saling tersenyum. Dalam hati, mamahnya Alex berkata, “rasanya udah lama
mamah nggak liat kamu senyum kayak gini Lex”. Dalam hati Alex juga mengatakan
hal yang serupa tentang mamahnya. Plus, “kalau mamah tersenyum, mamah kelihatan
cantik”, batin Alex kemudian.
Alarm di jam Alex berbunyi. Mamahnya nanya, apa Alex ada
janjian sama orang lain?. Tapi, waktu sama mamahnya lebih berharga, pikir Alex.
Mamahnya ngegoda Alex. “jangan-jangan kamu punya pacar di sekolah yang baru?”,
tanya mamah. Alex mengelak dengan bilang kalau sekolah barunya itu barbar
semua, termasuk ceweknya, nggak ada yang sesuai sama selera Alex. Mamahnya nawarin
kalau Alex emang mau pindah ke sekolah lamanya, mamahnya mengijinkan kok.
Karena mamahnya pingin hubungan antara dia dan Alex bisa lebih baik. Alex
menatap mamahnya, bimbang. Sembari mengingat memori pertamanya masuk di sekolah
barunya.
Nirmala sudah sampai di butik yang dimaksud. Bintang
berjalan di depan butik tempat Nirmala mampir. Ternyata Bintang sedang
jalan-jalan untuk cari kerjaan. Waktunya, tepat setelah Nirmlaa masuk ke butik
dan pak Tatak pergi buat istirahat.
Di butik, Nirmala sedang milih-milih baju. Di balik tembok,
ada seseorang lelaki yang memfoto Nirmala dari kejauhan. Saat itu ula, ada
seorang fans cewek yang mendatanginya dan ingin meminta foto bareng Nirmala.
Fans itu sedang mengambil handphone-nya.
Nirmala yang sedang menunggu merasa ada yang anah. Dia langsung mengambil salah
satu baju dan bersembunyi di ruang ganti. Pelayan toko melihat Nirmala keluar
dari ruang ganti dan bertanya apakah baju itu akan dibungkus. Nirmala
mengiyakan. Dan saat pelayan toko itu bertanya untuk siapa, Nirmala kelepasan
mengatakan itu untuk anaknya. Pelayan toko yang katanya juga fans Nirmla,
menyakan apap Nirmala punya anak? karena tidak pernah ada berota Nirmala
menikah. Nirmala baru sadar dan segera meralat bahwa baju itu untuk
keponakannya. Pelayan toko itu pun berlalu. Pfyuhh..
Mendengar pertanyaan pelayan toko tadi. Nirmala teringat
pada peringatan papanya tentang kemungkinan kalau Nirmala memasang iklan di
koran tentang anaknya. Jika hal itu terjadi, kemungkinan karir Nirmala akan
redup dan ia lepas dari dunia entertainment.
Tapi, bilapun itu terjadi, saat ini Nirmala telah merelakan bila harus
kehilangan semua yang ia peroleh dari dunia entertainment
untuk kebahagiaan bertemu dengan anaknya.
Bintang berhenti karena melihat iklan kerjaan di depan
warung. Ketemu! Pekerjaain itu ketemu di warung makan, sebagai tukang cuci
piring. Bintang pun masuk ke warung itu. Di warung makan, Bintang telah selesai
melaksanakan tugas cuci piring. Dia diminta ke depan oleh bapak pemilik warung
untuk membersihkan meja-meja di depan. Nah! Saat Bintang membersihkan meja,
ternyata ada pak Tatak yang lagi makan dan istirahat di warung itu sembari
menunggu Nirmala selesai dari butik. Pak Tatak mengenali Bintang dan
menyapanya. Begitu juga Bintang. Pak Tatak menanyakan apakah Bintang bekerja di
warung itu, dan Bintang mengiyakan kalau dia baru saja bekerja di warung itu.
Sekembalinya dari butik, Pak Tatak sudah menunggu Nirmala.
Nirmala yang mau masu kke mobil, segera terhenti langkahnya saat mendengar
panggilan Bintang. Nirmala mempertanyakan kenapa Bintang nggak datang saat
mereka bertiga – Nirmala, Bintang, Sherly – janjian ketemuan di café. Nirmala
juga hampir mengatakan apa yang dibilang Sherly tentang Bintang. Tapi Bintang
tau apa yang diomongin Sherly dan Bintang minta Nirmala nggak percaya akan
omongan tante jahat itu. Karena Bintang, meskipun sedang mencari pekerjaan
karena baru dipecat, tidak sampai hati melakukan hal seperti itu (menjadi orang
bayaran untuk mencelakakan orang lain) untuk mendapatkan uang. Kata Bintang,
hal seperti itu akan menyakiti orang lain. Rezeki udah ada yang ngatur,
imbuhnya. Nirmala tersenyum mendengar penjelasan Bintang. Nirmala mengajak
Bintang makan siang bareng. Bintang pun tersenyum bahagia.
Nirmala mengajak Bintang makan di restoran fastfood. Es krim, jus jeruk dan burger
menemani santap siang keduanya. Nirmala menanyakan pekerjaan Bintang di warung
makan tadi. Bintang bilang kalau itu masih serabutan aja. Bintang bakal nyari
kerjaan yang bisa lebih lama. Nirmala kagum dengan Bintang yang meskipun dalam
kesulitan masih bisa tersenyum Bintang nanggepin Nirmala, “emang kalau
menangis, masalah bisa pergi begitu aja”. “Kita terlalu kuat untuk menangis”
mereka berdua mengatakannya bersamaan. Mereka berdua terlihat senang dan
menikmati makan siang mereka, berdua. Di kejauhan, di sudut dari restoran itu,
ada seorang lelaki yang mengambil foto Nirmala. Lelaki yang sama dengan yang
tadi memfotonya di butik.
Marcell lagi merenung di sekolah. Udah malem sih, tapi dia masih
ada di sana. Teringat akan kejadian Alex-Bintang jadian di lapangan sekolah.
Chella tiba-tiba datang membawakan minuman untuk Marcell. Marcell nanya kenapa
jam segini Chella masih di sekolah. Chella balik nanya kenapa Marcell jam
segini juga masih ada di sekolah. Marcell nggak ngebolehin Chella balik nanya,
“jawab aja” kata Marcell. Chella yang mikirnya Marcell nggak mau ditemenin,
beranjak mau ninggalin Marcell. Marcell mencegahnya dengan megang tangan
Chella. Marcell bilang, “lo boleh di sini nemenin gue, asal jangan berisik”.
Chella yang seneng banget dipegang tangannya sama Marcell ngerasa perlu
ngabadiin moment itu. Pas mau difoto
tu pegangan Marcell ke Chella, Marcell segera narik tangannya. Chella pun duduk
bersandingan dengan Marcell.
Alex yang lagi jalan sama Virgie, malah ngelamunin Bintang.
Berpikir kalau Bintang adem ayem aja meskipun udah jadian sama dia. Sok gengsi
banget, kalau kata Alex. Nggak nelpon, nggak sms. Virgie nanyain apa Alex mau
beli cemilan nggak. Ee, yang ditanya masih ngelamun tu. Virgie ngerasa aneh kok
Alex nggak ngejawab. Pas noleh, ternyata lagi ngelamun. Yang dituduh ngelamun
nggak ngaku tuh, ngakunya lagi ngeliatin Virgie main game. Kata Alex sih, tu game
yang suka dimainin sama Alex juga. Salahnya, Alex bilang kalau game itu lucu,
padahal Virgir main game zombie. Masih
ngeles aja, Alex bilang zombie-nya
yang lucu.
Virgie dan Alex lagi duduk bareng. Alex nginget kejadian
jadian dia sama Bintang di sekolah. Inget kejadian itu, Alex senyum-senyum
sendiri. Virgie lagi baca komik. Ngeliat Alex senyum-senyum sendiri, Virgie
ngerasa aneh. Virgie khawatir Alex sakit. Dia megang dahi Alex buat ngecek.
Alex megang tangan Virgie dan bertanya “kalau aku sakit, kamu mau gantian
ngejagain aku?”. Virgie mengangguk dan dalam hati berkata “kamu meminta sesuatu
yang nggak perlu kamu minta Al. Aku akan selalu ngejaga kamu, selamanya”. Alex
megang tangan Virgie, tapi yang diinget malah waktu dia sms-an sama Bintang. Mereka
membaca komik yang tadi dibaca Virgie sendirian.
Di mobil, dalam perjalanan pulang, Nirmala menanyakan
bagaimana Bintang kalau tidak punya pekerjaan. Bintang menjawab, “paling nggak
jajan dulu dan pinjam buku sekolah ke temen sekolah karena temen sekolah
Bintang baik semua”. Nirmala sempat menawarkan uang untuk Bintang. Tapi Bintang
nggak mau, Bintang malah lebih berterima kasih kalau Nirmala ngasih kerjaan
buat Bintang. Saat itu, Bintang mendapat sms dari ibu Peri. Ibu Peri nitip
belanjaan ke Bintang. Bintang pun minta agar pak Tatak nurunin Bintang di
warung aja. Tante Nirmala masih mau nganter Bintang sampai di rumah, tapi
Bintang menolak karena udah dekat juga dari panti.
Bintang berjalan sambil tersenyum riang. Dia berterima kasih
pada Allah karena dalam satu hari ada dua kebahagiaan sekaligus. Pertama, jadi
pacar Alex. Kedua, ketemu sama tante Nirmala. Selain itu, Bintang masih bisa
beliin titipan buat Ibu Peri di panti. Senangnya……Alhamdulillah….
Chella udah digigitin nyamuk. Marcell bilang kalau Chella
nggak nyaman nemenin Marcell, dia boleh pulang duluan. Michella ngejawab, kalau
misalnya udah nggak galau mendingan pulang bareng karena Chella juga udah minta
Banana jemput. Banana datang, Marcell masih diem aja. Masih galau. Michella
nawarin buat ngelanjutin galau di mobil, tapi Marcellnya nggak mau tuh. Marcell
malah nantangin Chella, “yang nyuruh lo nunggu di sini siapa?”. Akhirnya Banana
diminta pulang lagi deh sama Michella karena dia masih mau nemenin Marcell.
Banana di suruh pulang sama Michella. Padahal untuk jemput
Michella, Banana udah ninggalin Rangga. Dalam hati, Banana protes sama Michella
yang udah nganggep Banana sebagai pesuruh. Banana pun segera pergi setelah
Michella minta dia segera pergi.
Luvi sedang belajar saat Chopstick sms. Luvi ngerasa
keganggu karena dia sedang belajar. Di taman, Chopstick cerita ke Brian dan
Rangga kalau dia nge-sms Luvi. Dia tanya seabreg pertanyan “udah-belum” ke
Luvi. Dia juga cerita kalau Luvinya ngebalesnya nggak sesuai harapan. Mereka
berdua hanya ngetawain Chopstick. Yang diketawain, nggak paham juga. Hadeeehh….
Marcell lagi jalan pulang ke rumah ditemenin Chella. Marcell
uda jengah ngedengerin Chella ngomong. Marcell manggil taksi. Chella diminta
buat masuk duluan. Udah masuk, pintunya ditutup sama Marcell. Marcell bilang,
“tolong anterin mbak ini pulang ke rumahnya, Pak”. Marcell pulang jalan kaki.
Sampai rumah, papa dan Virgie lagi nonton tivi. Marcell
datang dengan wajah kuyu, lesu. Marcell nanyain kenapa Marcell pulang malem. Tumben
papa nanyain Marcell dari mana dan nasehatin biar Marcell bilang dulu kalau mau
pulang malem atau lagi di mana. Papanya ingin memperbaiki hubungan dengan
Marcell. Marcell yang emang lagi nggak enak hati, nanggepin pertanyaan papa
dengan nggak enak juga. Marcell bilang kalau Marcell udah terlanjut nyaman
dengan sendiri. Virgir yangmungkin ngeliat kakaknya sedang capek minta papanya
ngebiarin Marcell dulu.
Di koridor sekolah, Alex jalan bareng Bintang. Mereka
gandengan tangan. Marcell ngeliat adegan mereka berdua. Brian nasehatin biar
Marcell ngebuka hatinya untuk cewek yang lain. Yang disaranin masih freeze aja. Chella datang barengan
Banana. Chella ambil posisi di sebelah Marcell, Banana di sebelah Tangga. Baru
sebentar deketan sama Marcell buat nawarin kegiatan mereka hari ini, Marcell
pergi. Brian nawarin kalau Chella mau, Brian bersedia nemenin dia. Luvi ada di
belakang geng Penyu saat itu. Chopstick langsung ngedatengin Luvi dan ngajak
pergi Luvi.
Pulang sekolah, Alex mau nganterin Bintang pulang. Tapi
Bintangnya nggak mau karena dia mau nyari kerjaan . Alex ngikutin Bintang. Sok
maksa mau anter Bintang pulang gitu. Pake bawa-bawa kalau mereka itu couple, jadi harus tau apa yang dilakuin
satu sama lain. Bintangnya nggek sepakat, karena tetep ada privasi yang nggak
boleh orang lain tau dong. Lagi-lagi Alex munculin tu kata-kata couple habis
ngedenger Bintang ngomong gitu. Bintang segera berbalik badan dan berjalan
cepat meninggalkan Alex. Tapi, masiiiih aja si Alex ngikutin Bintang.
Marcell yang ngeliat adegan Alex nyusulin Bintang sedang
berdiri terpaku. Rangga manggil Marcell karena ada yang ingin dibicarakan.
Marcell awalnya nggak mau bicara sama Rangga, lagi nggak mood. Tapi setelah
Rangga bilang kalau dia mau keluar dari geng Penyu dan ngelepas slayer geng
mereka, Marcell langsung noleh ke Rangga. Nggak pake blab la bla, Marcell
langsung ngelempar tasnya ke Rangga. Dilanjutkan dengan beranttem antara
Marcell dan Rangga. Bug bag bug, Marcell berkali-kali nonjok Rangga, ngebanting
Rangga. Sampai akhirnya Rangga tersungkur, dan terakhir Marcell nginjek dada
Rangga. “kalau lo mau keluar dari geng penyu, okay”, kata Marcell. Brian dan
Chopstick ngeliat kejadianitu, tapi mereka hanya diam. Marcell ngeliatin mereka
dan nantang mereka “ada yang mau keluar dari geng Penyu?”. Brian dan Chopstick
hanya diam. Mereka berdua berjalan menyusul Marcell melewati Rangga yang
kesakitan.
Michella dan Banana melihat Rangga yang terkapar di halaman.
Banana langsung mendatangi Rangga dan mau nolongin. Tapi Michella malah ngajak
Banana segera pergi saat Banana baru meraih tangan Rangga. Rangga berusaha
manggil Banana, tapi Banana sudah ditarik jauh oleh Michella.
Di jalan, Alex masih aja ngikutin Bintang. Bintang nggakmau
kalau Alex tau dia lagi mau nyari kerjaan. Tapi Alexnya maksa mau nganterin
sih. Segala bawa kata-kata couple-couple juga.
Untung aja, saat itu alarm jam Alex berbunyi. Telpon juga segera berbunyi
pastinya. Dari siapa? Virgie lah….Alex nggak mungkin angkat telpon dari Virie
di depan Bintang (ciee, udah mulai ngerasa nggak enak angkat telpon cewek lain
di depan Bintang nie, -red). Alex bilang kalau kali ini BIintang selamet dari
Alex karena Alex dicariin mamahnya (halooo, mulai bohong nie, -red). Alex
sempet salah tingkah. Tapi yang ngejutin Bintang, Alex tiba-tiba nyium dahi
Bintang (poninya sih yang kena, -red). Bintang kaget, tapi juga tersenyum pada
akhirnya..
bersambung muncul di moment
yang so sweet ini.. #^_^#
Komentar
Posting Komentar