Langsung ke konten utama

TTC ep 8



TTC episode 8

Selepas nyari DVD, Alex ngajak Virgie makan di langganan Alex yang deket dengan toko DVD tadi. Awalnya Virgie nggak mau makan soalnya udah kenyangAlex nggak terima, padahal udah dipesenin dua porsi. Akhirnya Alex nyuapin Virgie, jadi mau deh..hehe
Marcell cs masih di deket lokasi ketemuannya dengan Bintang yang gagal gara-gara kehadiran Michella cs. Sok bossy lagi, dia ngasih tugas ke temen-temennya. Tugas pertama harus bisa nyingkirin Alex dari sekolah. Tugas kedua harus bisa ngejauhin Michella dari Marcell. hhh
Bintang udah nungguin Alex di dekat panggung (entah mau ada acara apa gitu mungkin di lokasi syuting saat itu, -red). Udah lamaaaa, akhirnya Alex datang bawa bingkisan. Udah nyerocos bla bla bla, Alex nyodorin bingkisan itu. Di dalemnya ada duitny ajuga katanya, buat beli bensin motornya Bontang. Mbuka bingkisan dari Alex, Bintang senyum-senyum sendiri. Setelah baca surat dari Alex, nggak istimewa banget sih kata-katanya, tapi mengharukan juga, Bintang senyum tambah lebar..xexexe
Di rumah, papa Virgie ngedeketin Marcell yang baru pulang. Mungkin awalnya Marcell agak geer sih, ngatain papanya baru peduli sama Marcell habis Marcell berantem and  pulang malem. Ee,,papanya malah jawabnya lagi nungguin Virgie. Kalo Marcell, terserah aja mau pulang apa enggak.. (aduh pa, Marcell kan juga anak papa, kasian Marcell, -red). Marcell yang dongkol mecahin barang di etalase deketnya.
Mamahnya Alex berada di kamar Alex. Memperhatikan dan sepertinya berpikir tentang omongan-omongan Alex sebelumnya. Omongan saat di sekolah kalau menghadiri undangan guru Alex udah ngganggu jadwal mamahnya. Omongan tentang Tante Nirmala yang bisa lebih care ke Alex daripada mamahnya sendiri. Hmm,,sambil melihat oto yang terselit di selimut Alex.. (sedih kayaknya, -red).
Alex dan Virgie berada dalam satu mobil habis jalan-jalan nyari DVD (episode kemaren,, -red). Virgie nanya kenapa Alex peduli banget sama Virgie. Dan jawabannya tetep, karena Alex nganggep Virgie sebagai sahabat terbaik..pfuhh.. Sampai rumah, udah malemlah… ketemu sama papanya Virgie cukup ngebuat Alex keki. Soalnya emang udah malem juga sih, padahal besoknya Virgie harus terapi.. tapi, karena Virgie seneng, papanya Virgie nggak jadi marah, Cuma jangan jadi kebiasaan juga nganterin Virgie nyampe malem..”oke om”, kata Alex.
Virgie yang emang tau kalau kak Marcell nggak sayang sama dia cerita sama papanya.tapi, emang papanya mungkin niatnya mau nenangin Virgie, jadi bilang kalau semua di rumah ini sayang sama Virgie. Tapi, nama Marcell nggak kesebut pas papanya ngedata orang yang sayang sama Virgie. Aduuhhh, mMarcell jadi tambah benci sama Viegie. Di kamarnya, Marcel nempelin foto Virgie di papan permainan. Foto itu jadi sasarn lemparan anak panahnya (waa, jadi empati sama Marcell L, -red)
Pagi hari di rumah Nirmala, ia sedang sarapan dengan ayahnya.. Nirmala terinspirasi untuk membuat iklan orang hilang di suatu surat kabar nasional. Nirmala meminta pak Tatak untuk mengantarkannya ke kantor koran tersebut. Ayah Nirmala yang tau rencana putrinya, menghentikan Nirmala di pintu depan. Ayahnya kembali menegaskan kalau Normala tidak akan bisa menemukan putrinya, sehingga Nirmala dapat hidup bersama dengan ayahnya selamanya (aaiihh,,ayah,,biarkan anakmu menempuh kebahagiannya dong,, -red).
Sebagaimana biasanya, Nirmala selalu menyempatkan pergi ke sekolah untuk melihat anak-anak masuk sekolah. Dan kebetulan (enggak juga sih sebenernya, -red) sekolah itu selalu adalah sekolah Bintang. Saat mobilnya parker, ada Geng Macan yang juga berhenti sebentar. Tapi sayangnya Nirmala dan Bintang tidak saling bersitatap.. (hmm,belum waktunya, -red).
Di sekolah, Chopstick, Brian and  Rangga ngendap-endap ke kantor guru. Brian dan Rangga nunggu di luar awalnya sih, tapi karena Chopstick lama nyari berkas (nggak tau apaan, -red) di dalem kantor guru, Brian pun ikut bergabung buat nyari tu berkas. Dapet deh! Padahal baru berapa menit aja Brian mulai nyari.
Di koridor sekolah, Bintang mayungin Alex sambil ngasih susu coklat kotak seperti yang diminta Alex sebagai pengganti janji Bintang. Baru jalan nggak berapa lama, mereka ketemu Marcell. Alex bilang “bakal kena tonjok ni gue”.  Bintang yang langsung sadar situasi segera ngehalangin Marcell yang ngedeketin Alex. Bintang segera ngajak Alex berlalu dari Marcell. (dari pada daripada.. -_-.., -red).
Nirmala ngecek ke Sherly gimana baju-baju buat shownya bulan depan. Coz jadwal shownya banyak katanya. Sherly iblang kalau laginyari asisten khusus buat nanganin desainnya Nirmala. “oke deh beib” akhir telepon mereka berdua.
Radio sekolah disabotase sama geng Lollypop. Woooo,, Michella ngumumin bakal ada penerimaan anggota baru cheers. Syaratnya, nggak boleh berlevel rendah (keset a.k.a Bintang), nggak boleh anggota geng kuli (geng Macan a.k.a gengnya Bintang), dan nggak boleh tinggal dipanti (alias Bintang). Hhhhh. Bintang langsung datang dan protes. Harusnya Michella nggak ngomongin itu di radio sekolah. Michella harusnya bangga sama masa lalunya.. opss,,ajaib, Michella langsung ngajak gengnya keluar dari studio radio sekolah.
Di persimpangan kodidor sekolah, geng Penyu pake kacamata hitam dan berharap nggak ketemu Bu Chubby, tapi ternyata… Bu Chubby lewat bareng dengan Mr. Kliwon. Tu berkas yang berhasil diperoleh Brian langsung disembunyiin oleh Marcell di balik badannya. Bu Chubby and  Mr. Kliwon sayangnya nggak nyadar tentang hal itu. Beliau berdua hanya meminta Penyu buka kacamatan dan harus mau mengganti biaya perbaikan motor Alex yang telah dipiloks oleh Penyu. Alex sempet lewat dan ngeliatin mereka dengan kacamata hitam. Alex sih senyum-senyum aja (geli aja kali ya,, -red). Akhirnya Alex berlalu setelah dapat teguran dari Bu Chubby. Setelah keempatnya bilang bersedia mengganti biaya perbaikan motor Alex, selesai urusan dan mereka nggak jadi di skors oleh Bu Chubby.
Geng Macan masih berada di studio radio sekolah. Buka-buka twiter, Luvi and Abel nemu retweet-an dari Tante Nirmala tentang dibutuhkannya desaianer buat nanganin desain-desain untuk Tante Nirmala..so pasti lah,,Bintang bakal apply.. akhirnya, sebelum masuk kelas, Bintang dengan ijin Luvi and Abel (setelah dibujuk juga) ngeplay lagunya Tante Nirmala.. Alex yang kebetulan lewat, baru tau kalau Bintang itu fansnya Tante Nirmala..
Michella yang ngedenger lagu Tante Nirmala di-play sama Bintang, berniat buat matiin tu lagu. Pas Michella mau matiin lagu, tangannya dihentikan sama tangan Alex. Setelah berdialog bentar, Michella cs diminta keluar sama Alex and mereka manut aja (coz nggak pingin adu mulut sama Alex mungkin, -red). Bintang sempat nunjukkin tampang geer ke Alex, tapi udah dipotong duluan sama Alex. “jangan geer lo, gue cuma nggak mau Michella ngganggu lagu Tante Nirmala” kata Alex. Batin Bintang berkata, berarti emang bener Alex juga suka lagu Tante Nirmala juga.
Brian lagi nampang ni, tiba-tiba Bu Jennifer datang. Masih trauma sama ayahnya Bu Jennifer yang galak sampai ubun-ubun, Brian yang ngeliat Abel lewat langsung aja ngasal bilang kalau Abel manggil dia. Akhirnya selamet deh dari Bu Jenifer. J. Abel pun jadi korban dekapan Brian (woow, asik nie,, -red).  
Rangga tadinya ngedeketin Banana buat bilang perasaannya sih.. udah.. tapi Banananya yang nggak ngeh..owwhh… Brian-Abel jalan beriringan berdua lewat depan Rangga, Banana, and Lollypop, mereka berdua nggak tau dan tetepjalan aja. Lolllypop sih langsung nyusulin, kalau Banana and Rangga diem di tempat.
Pagi hari, Virgie dan mbok Tum sedang berjalan di dekat sekolah Virgie dulu. Virgie yang ngeliat anak-anak sekolah pada jalan jadi pingin ngraasin kayak dulu lagi pas dia masih bisa jalan. Agak maksa, mbol Tum sempet hampir kewalahan, tapi akhirnya Virgie mau ndengerin kata-kata mbok Tum meski dengan sebel.

So…bersambung nyampe sini nie..hmm, tunggu selanjutnya aja ya.. siiipppp

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mencari

setiap kita adalah pencari pencari makna pencari makan pencari berita   bagi para pencari proses ini tidak akan berhenti, karena belajar salah satunya dengan mencari   yang kemudian perlu dijadikan pagar adalah bahaimana pencarian berlandaskan pada aturan yang tidak menyimpang dan disertai permohonan agar tetap diberikan petunjuk oleh Yang Maha Menciptakan

reflect

cerita sore hari kemarin seperti biasa aku pulang menempuh jalan yang biasa aku lalui dan sebagaimana biasanya, macet melanda hampir 1 kilometer sebelum lampu merah di pertigaan jalan besar itu dan.. jika aku lebih sering menghindar dari kemacetan dengan menggunakan jalur yang lain lewat ring road utara tapi semalam, entah aku berkeyakinan dapat menembus kemacetan dengan sabar sehingga jalur yang aku lalui jalur biasanya dan baik saja hasil dari menempuh kemacetan itu ternyata adalah....... jalur biasanya dialihkan ^o^ sudah cukup lam berada dalam kemacetan, sampai di pertigaan justru tidak bisa lurus seperti biasanya malah diminta untuk memutar jalan ke utara yang pastinya di putaran itu (u-turn) juga pasti ramai dan macet alhasil, aku pun memilih untuk memutar lebih jauh dan menuju putaran yang bisa aku temui jika aku lewat jalan alternatif ring road tadi pelajaran yang dapat kupetik sebagaimanapun kita menyikapi positif apa yang ada di hadapan kita tetaplah

drama

Hidup itu adalah drama Tak jarang kita melontarkan kalimat "ah, drama!" pada apa yang terjadi pada orang di sekitar kita ketika ia bercerita Tapi, ingatkah kita? Bahwa hidup kita pun adalah drama Drama yang kita lalui Drama yang kita lah pemeran utamanya Tapi kenapa? Kita baru menyebut drama ketika orang lain bercerita Ketika kita tidak ada di sana sebagai pemeran utama Apakah karena kita lebih suka mengamati drama orang lain? Ataukah karena kita tidak berani menjadi tokoh utama dalam drama kita sendiri? Mana yang benar ini?