Langsung ke konten utama

TTC ep 20



Virgie masuk sekolah ^^,
Di radio sekolah, Bintang sedang bersama Luvi (Abelnya kemana ya?, -red). Luvi membuat list lagu yang akan di-play. Bintang komentar, “kok , cinta-cintaan semua list lagunya?”. Luvi berdalih kalau itu adalah list yang lagi cocok buat diputerin sama Bintang. Kan Bintang lagi kasmaran.
Saat Luvi beranjak keluar, Marcell datang dan mendekati Bintang. Marcell pelan-pelan, dengan lembut, menanyakan apa benar Bintang sudah jadian sama Alex. Bintang dengan tanpa ragu bilang kalau benar, dia udah jadian sama Alex. Kan Marcell juga liat pas di lapangan. Marcell hanya terdiam. Ternyata, di pintu, Alex sedang mengawasi percakapan Bintang dan Marcell. Mendengar jawaban Bintang, Alex pun terseyum menang. Alex pun masuk dan Marcell keluar ke dan dari ruang siaran radio sekolah.
Bintang sedang berjalan bergandengan tangan dengan Alex di koridor. Michella mendatangi mereka berdua. Michella ngucapin selamat ke mereka karena mereka udah jadian. Dilanjutkan dengan informasi kalau Alex itu anak orang kaya. Bahkan kalau di-search, mamahnya adalah….. belum selesai Chella ngomong, Alex udah ngejabat tangan Chella and bilang makasih karena Chella udah ngucapin selamet ke mereka. Alex juga nambahin, kalau Alex tersanjung udah di-kepo-in Chella, sampai-sampai dia tau mamahnya Alex. Michella segera berlalu setelah menerima dengan nggak suka tanggapan Alex.
Bintang ngerasa nggak enak ati. Dia mastiin ke Alex kalau Alex anak orang kaya. Alex yang bisa ngebaca situasi, berusaha menenangkan pikiran Bintang. Bintang emang kepikiran, nantinya kalau Alex anak orang kaya sedangkan Bintang anak panti, orang-orang bisa mikir apa. Tapi, Alex meyakinkan Bintang. Alex juga dengan pedenya bilang kalau berarti Bintang udah percaya sama Alex tentang hubungan mereka ini. Bintang tersenyum malu. Mereka pun berjalan lagi sambil bergandengan tangan.
Marcell berada di taman, termenung. Saking fokus termenung, Marcell nggak tau kalau bel masuk sudah berbunyi. Markonah yang melihat cogan 2-nya (cowok ganteng kedua verrsi Markonah, -red) termenung nggak masuk kelas langsung mendatanginya. Markonah mengingatkan kalau ini udah waktunya masuk ke kelas. Marcell mau tanya. Kenapa Marcell jadi cogan 2-nya Markonah. Markonah jawab, kalau cogan 1-nya (cowok ganteng rangkign pertama versi Markonah, Alex,, -red) itu cakepnya bener bener huebuat sampai-sampai Markonah juga heran kok ada makhluk secakep itu. Dalam hati Marcell berkata, “bahkan Markonah lebih milih lo. Lo bener-bener menang dari gue”. Bu Yufa yang kebetulan lewat danmelihat Marcell belum masuk kelas segera mendatangi Marcell dan mengajaknya masuk kelas dengan jeweran di telinga. Markonah hanya melihat saja (lagian nggak bisa ngapa-ngapain juga, -red).
Di kelas Alex, Bu Yufa sedang mengajar. Bu Yufa minta agar semua siswa untuk memperhatikan penjelasan Bu Yufa. Tidak ada yang boleh mencatat. Tapi…. Alex nggak focus ni ceritanya. Dia malah asik nulis-nulis di bukunya. Nulis apa? Ini dia yang Bu Yufa minta Alex buat ngebacain apa yang dtulisnya di depan kelas karena nggak nuruti perintah Bu Yufa.
I love u my couple cie cie, Bintang
I love u my couple cie cie, Bintang
I love u, I love u, I love u, I love u, Bintang
Marcell ngeliatin apa yang dilakuin Alex dengan tatapan sebeeeellll.. Bintang malu di cie cie temen-temen sekelas. Alex kesenengan ngeliat wajah kalahnya Marcell. “gimana bro, gue nembaknya tepat kan?”, kata Alex dalam hati. Dan terakhir dia bilang, “I love u” sambil natap Bintang. Bu Yufa berusaha menenangkan kelas dan Alex kembali ke tempat duduknya.
Bintang masuk panti sambil tersenyum-senyum dan memegang poninya (atau dahinya ya, -red). Saking sengengnya, setelah mencium tangan ibu peri, Bintang langsung ngeloyor ke kamar dan tidak memperhatikan panggilan ibu Peri. Di kamar, Bintang tersenyum-senyum sendiri. Untung ada pak Tatak yang bertamu. Ibu Peri langsung menemui pak Tatak.
Bintang di kamar, senyum-senyum sendiri. Mengingat kejadian-kejadian yang dialaminya dengan Alex. Inget Alex yang nggangguin Bintang saat membaca buku ekonomi (lho? Kok ekonomi ya? kemarin bacanya kimia, sekaran ekonomi,,nukannya kelas 2 SMA udah penjurusan ea?,,-red). Inget Alex yang ngalangin jalannya Bintang. Inget Alex yang deket-deketin Bintang waktu makan snack barengan Luvi sampai akhirnya Luvi nyadar dan pergi ninggalin Alex-Bintang.
Pak Tatak mengantarkan sumbangan bulanan untuk panti. Saat ini, ibu Peri kembali meminta untuk dapat bertemu dengan donatur yang selalu memberikan sumbangan tepat waktu. Pak Tatak menceritakan waktu donatur itu hendak masuk ke panti, tapi tidak jadi karena kesibukan. Ibu Peri pun memaklumi. Pak Tatak segera undur diri karena perlu menyampaikan titipan dari majikannya. Sebelum pulang, ibu Peri meawarkan minuman untuk pak Tatak.
Ibu Peri menemui Bintang di kamar. Ternyata ingin minta Bintang untuk mengikuti Pak Tatak dan mengucapkan terima kasih kepada donatur yang selama ini menyumbang secara regular di panti. Pak Tatak pergi meninggalkan panti dengan kawalan Bintang. Sayangnya, sampai di sebuah kantor, pak Tatak menyampaikan titipan majikannya (ayahnya Nirmala, -red) kepada papa Virgie. Tanpa piker panjang, Bintang yang melihat dari luar gedung, mengira bahwa papanya Virgie adalah donatur itu. Bintang pun segera masuk dan mengucapkan terima kasih atas bantuan yang telah diberikan kepada panti. Papanya Virgie yang emang nggak berasa nyumpang apapun dan kemana pun merasa aneh. Tapi karena papanya Virgie keburu ada keperluan lain makanya Bintang ditinggalin tanpa sempat diberi penjelasan oleh papa Virgie yang tadi nampak bingung.
Malam hari, Bintang lewat di tempat tongkrongan buat beli minum. Ternyata ada Virgie juga yang lagi nungguin Alex. Virgie janjian sama Alex di tempat itu, tapi Alexnya lum datang juga. Virgie agak sebel juga sih, katanya Alex nggak bakal terlambat ternyata Virgie udah nyampe nungguin pula. Bosan, Virgie berniat jalan-jalan sendiri dulu. Pas mau nyeberang, ada mobil yang lewat. Hampir aja Virgie ditabrak mobil itu. Untungnya Bintang segera narik kursi roda Virgie sehingga Virgie selamat.
Virgie diselamatin Bintang seperti tadi malah senyum-senyum karena teringat akan temannya (yaitu Alex, -red) yang juga pernah menyelamatkannya. Dejavu. Virgie pun bilang kalau Bintang mirip sama temennya. Bintang nanyain berarti temen Virgie itu cewek cantik kayak Bintang. Virgienya senyum pas ngejawab kalau temennya itu cowok. Sebentar aja mereka berdua udah akrab. Bintang nanyain Virgie mau kemana. Karena Alex nggak dateng-dateng juga, akhirnya Virgie jalan bareng Bintang.
Nungguin di tempat tongkrongan, Bintang datang membawa lollypop buat Virgie. Virgie jadi keinget sama Alex lagi. Alex yang saat dulu datang membawa lollypop, balon, dan eskrim buat Virgie saat Virgie nangis di pertemuan pertamanya dengan Alex. Bintang pinejm gitar pengamen yang ada di sana. Mereka berdua mencoba bermain gitar (tapi kuncinya nggak pindah-pindah tuh, hehe, lucu, -red).
Ternyata Alex udah datang di tempat janjiannya dengan Virgie. Sadar kalau dia datang terlambat, dia nelponin Virgie. Tapi Virgie yang lagi asik sama Bintang nggak merhatiin handphone. Jadi, berkali-kali Alex nelpon, nggak diangkat sama Virgie.
Bintang nganterin Virgie pulang sampaidi rumah. Virgie menanyakan, berarti mulai mala mini mereka berteman?. Bintang menyambut baik pertanyaan Virgie dengan bilang kalau mereka adalah sahabat mulai malam ini. Dan sahabat akan selalu ada dalam kondisi apapun dan bagaimanapun. Bintang pulang.
Bintang dalam perjalanan pulangmelewati tempat tongkrongan tagi. Di dini Alex masih mencoba menghubungi Virgie. Ngeliat ada Bintang, Alex manggil Bintang. Bintang ngerasa ge-er udah diikutin Alex sampai malam-malam gini. Alex terkejut bisa ketemu Bintang saat dia ada janji sama Virgie. Jadi telmi (telat mikir, bisa jadi telat nyadar situasi,, -red) pas Bintang bilang “meskipun kita pacaran, tapi nggak usah ngikutin gue sampai sini juga kali”. Ngikutin Bintang? Alex masih belum paham. Sampai akhirnya Bintang bilang kalau apa namanya kalau Alex ada di depan Bintang, Bintang ada di depan Alex. Alex langsung menutupi ke-telmi-an-nya dengan bilang kalau dia kangen sama Bintang. Bintang langsung tersipu malu lah, sambil senyum-senyum sendiri. Saat itu, Virgie balik nelpon Alex. Tapi, Alex nggak bisa ngangkat telpon itu di depan Bintang. Adududududuh….
Bel masuk kelas udah bunyi saat Alex dan Bintang masih jalan mau ke kelas. Bintang jalan duluan, hampir ninggalin Alex. Alexnya nggak mau ditinggalin karena tadi berangkatnya bareng, masuk kelas harus bareng juga dong. Akhirnya Alex yang malah jalan duluan ninggalin Bintang. Marcel, Brian, Rangga lagi jalan menuju kelas juga. Rangga ada di belakang mereka. Agak jauh. Marcell cs ketemu sama Michella. Michella ngajak Marcell sarapan aja. So pasti Marcell nolak. Marcell bilangkalau dia udah kenyang dengan marh-marah ke Michella di pagi hari ini. Marcell nyaranin ke Banana, kalau dia mau tetep berada dig eng popular di sekolah, dia harus ngejauhin Rangga. Banana hanya tertunduk dan Michella segera menariknya pergi. Rangga berjalan dengan sedih.
Alex dan Bintang sedang bermain handphone masing-masing. Alex ngambil foto Bintang pas menoleh ke Alex. Alex bilang, pacar itu harus punya foto pacarnya. Alex udah dapet foto Bintang, sekarang giliran Bintang yang memfoto Alex. Denger usul Alex itu, Bintang langsung masukin handphone-nya ke saku. Alex sadar situasi ni, dia bilang “sejak kapan cinta ada hubungannya sama gadget”. Sebelum berlalu, Alex nyuruh Bintang buat bawa handphone Alex, buat dipilih mana foto cakepnya Alex buat dicetak dan dipajang di kamar (pede bener kakak ini, -red). Megang handphone Alex, Bintang berguman “emang dikira gue bisa makenya?”, ada tulisan password di layar handphone itu.
Virgie masuk sekolah diantar papanya. Menemui Bu Yufa, Bu Yufa menyambut baik kedatangan Virgie. Bu Yufa juga menguatkan Virgie untuk jangan taut, karena ada kakaknya juga di sekolah itu. Virgie dapat langsung masuk ke kelas dua (sekelas dengan kakaknya, Marcell,, -red) karena nilai-nilai Virgie yang bagus. Papa Virgie sempat khawatir, tapi demi melihat senyum terkembang begitu lebar di wajah Virgie keresahan pun perlahan menghilang berganti dengan kepercayaan. Percaya bahwa Virgie akan baik-baik saja.
Bintang berjalan di belakang Alex. Memikirkan akan pertanyaan  yang ingin dia utarakan ke Alex. Alex yang ngerasa kalau Bintang punya pertanyaan untuknya, tanpa basa-basi langsung nanya ke Bintang “mau nanya apa?”. Bintang kaget, kok Alex bisa tau kalau Bintang mau nanya. Yang mau ditanya beralasan kalau telepati cintanya bisa nyampe ke otak Bintang.
Bintang pun bertanya setelah beberapa waktu  mengumpulkan keberanian. Kenapa Alex nembak Bintang? (pertanyaan yang aku rasa hampir seluruh orang pasti mempertanyakannya, -red). Alex pura-pura mikir ni. Katanya sih mikirnya berat. Setelah berpikir, Alex bilang kalau “yang jelas karena cinta. Tapi jangan tanya kenapa aku cinta karena aku juga nggak tau kenapa alasannya. Yang jelas gue seneng ngeliat lo”. (wow banget nggak tuh, siapa yang nggek klepek-klepek coba,,, -red). Bintang pun tersenyum-senyum bahagia. Alex? Dia bingung kenapa dia bisa bilang gitu ke Bintang, padahal kan sebenernya…..
Di kantin, Rangga sedang jajan bareng Luvi. Marcel cs (sekarang tinggal sama Brian dan Chopstick) ngedatengin Rangga. Marcell numpahin air sirup kekepala Rangga. Mr. Kliwon dan Markonah, tidak bisa berbuat apa-apa karena mereka nggak akan mampu menghentikan masalah itu, hanya Bu Yufa yang bisa. Basah baju dan rambut Rangga. Rangga berdiri dan mengajak Marcell salaman. Karena bagi Rangga, mereka masih temenan. Tapi Marcell justru ngambil kecap dan dituangin ke baju Rangga yang emang udah basah. Brian dan Chopstick hanya terdiam prihatin di balik punggung Marcell. Michella datang dan segera ikut nimbrung ngeroyok Rangga. Banana yang datang bareng Michella hanya tertunduk nggak tega liat Rangga, orang yang pertama menyayangi dan disayanginya.
Melihat semua itu, Luvi langsung berlari mencari Bintang. Bintang masih bersama Alex saat Luvi bilang apa yang terjadi di kantin. Bintang pun segera nyusul ke kantin. Luvi menghentikan Alex saat ia mau nyusulin Bintang yang mau nyari perkara. Luvi ng-info-in kalau Bintang pernah dikayak-gituin sama Michella, jadi Bintang tau perasaan Rangga saat ini. Alex sudah mendengarkan, sekarang dia bergegas nyusulin Bintang barengan Luvi.
Di kantin Bintang langsung ngebelain Rangga. Marcell yang udah berasa mati rasa sama Bintang berekspresi dingin terhadap kehadiran Bintang. Tiba-tiba ada anak yang teriak Bu Yufa datang. Akhirnya semuanya bubar termasuk Marcell cs dan Michella-Banana. Markonah bertanya, kok ada Bu Yufa, padahal belum dilapori sama Mr. Kliwon.. Alex dan Luvi datang setelah anak-anak bubar. Ternyata itu ide Alex untuk minta anak-anak bilang kalau ada Bu Yufa. Nggak perlu sok-sok jadi pahlawan. Yang penting pinter otaknya. Liat ada cogan 1 (cowok ganteng 1 versi Markonah, -red), Markonah langsung nempel ke Alex. Alexnya risih lah.. Luvi juga ngebelain Alex karena ada Bintang. Tapi Bintangnya malah ketawa-ketawa. Rangga masih belum bisa tersenyum lebar dengan kejadian lucu yang dibuat Markonah.
Banana berdiri di koridor, berpegangan pada tiang. Banana menangis. Dia menangis karena dia nggak bisa nolongin Rangga. Banana teriangat pada omongan Rangga kalau sekalikali Banana harus berani nolak Michella karena Banana punya hak untuk itu. Tapi, sayangnya Banana terlalu takut sama Michella. Michella datang nyuruh Banana ngerjain peernya yang baru separuh dikerjain. Banana ditarik Michella ke kelas (kasihan Banana ya, ditarik mulu,, -red).
Keluar dari kamar mandi sekolah, Rangga sudah memakai seragam yang bersih lagi. Seragam yang kotor tadi, diminta Bintang buat dicuci nantinya. Michella datang bersama Banana (nggak tau ni, Lollypop kemanya ya?, -red). Michella ngejek Rangga yang dikatain sekarang bergabungnya sama geng keset alay. Bintang nggak terima dan nganggepin omongan Michella. Banana masih tertunduk di samping Michella. Bintang minta maaf karena dia nggak suka Michella bilang kayak gitu. Luvi memberikan penjelasan kalau mereka temenan karena mereka mau, bukan karena mereka geng. Bintang dan Luvi menawarkan pertemanan ke Rangga dengan high-five sebagai teman. Rangga sambil tersenyum simpul membalas high-five Bintang-Luvi. Bintang dan Luvi pun berlalu terlebih dulu.
Di kejauhan, Marcell cs ngeliatin Rangga dan Bintang-Luvi. Marcell bilang kalau ini baru awal. Brian ngingetin Marcell kalau udah cukup ngeganggu Rangga. Toh Rangga adalah teman mereka, dulunya dia bagian dari geng Penyu. Marcell nggak mau tau. Marcell malah ngingetin Brian kalau dulu dia yang minta ada geng Penyu dengan Marcell sebagai leader-nya. Brian hanya terdiam mendengar hal itu.
Lewat di depan Marcell cs, Marcell cs ngehentiin langkah Rangga. Rangga disuruh siap-siap karena bisa jadi Rangga akan dikerjain sampai bisa kencing di celana. Nggak ada tanggepan dari Chosptick dan Brian, Marcell nuntut ada yang ketawa. Chopstick pun kebagian tertawa, terpaksa. Rangga berlalu. Chosptick dan Brian langsung diam aja dan mengikuti kepergian Marcell.
Di koridor sekolah, Alex denger ada anak baru yang masuk ke sekolah. Anak baru itu pakai kursi roda, katanya adiknya Marcell, dan akanmasuk di kelas Alex. Alex antara perceya dan tidak akan tebakannya. Memori antara dia dan Virgie, juga natara dia dan Marcell berputar-putar dalam otaknya (Jangan dtanya wajahnya alex, antara galau, sedih, ningung, kaget, campur baur pokoknya, -red).
Dikelas, Marcell masih aja ngegangguin Rangga yang duduk ddi sebelahnya. Brian dan Chopstick hanya diam melihat hal itu terjadi.
Bu Yufa mengantarkan Virgie ke kelasnya. Virgie masuk dengan senyum yang terkembang lebar. Virgie yang mellihat ada teman barunya, Bintang, melambai padanya. Alex yang awalnya duduk menghadap Bintang langsung menghadap ke depan. Ekspresi wajah yang kaku, bingung, galau, bingung, ahh,,susah dibilang. Kalau Marcel? Ekspresi bingung, kaget, penasaran kok bisa, dan sebel. Virgie duduk di sebelah Bintang. Luvi pindah ke belakang. Alex ngelirik ke belakang, beberapa kali. Marcell ngelirik ke Bintang. Rangga ngelirik ke samping (kayaknya sih ke Virgie,-red). Benar-benar kondisi yang canggung buat Alex. (entah apa yang ada di pikiran Alex, -red).
Pelajaran usai, Alex dan teman-teman lain keluar kelas. Di dalam kelas hanya tersisa Virgie, Bintang dan Luvi. Virgie berkenalan dengan Luvi. Mereka bertiga terlihat akrab. Di luar, Alex dan Marcell duduk bersama di sebuah bangku (nggak sengaja sih ceritanya, red). Ekspresi wajah mereka hampir sama juga. Tingkahnya juga hampir sama (semua kesamaan ini, hanya fiktif belaka,haha,, -red). Mereka hanya duduk diam nggak saling mengganggu. Sampai mereka akhirnya berdiri bersamaan, saling menatap sejenak dan mengambil arah yang berbeda.
Di kelas, Michella dan Banana ngedatengin Virgie. Michella seperti biasa ngatain Virgie anak cacat. Virgie hanya diam, tapi Bintang membelanya. Michella hampir aja bilang kalau dia pernah ketemu dengan Virgie saat Virgie pergi makan di café barengan Alex. Tapi, akhirnya Michella nggak jadi ngomong dan dia ngajak Banana pergi. Bintang nanyain apa Virgie pernah ketemu Michella, Virgie ngejawab udah pernah pas Virgie lagi pergi sama temennya.
Setelah Michella pergi, Virgie nanyain kemana Alex pergi. Bintang penasaran jadi nanya apa Virgie juga kenal Alex? Iya, lho, kok bisa??
bersambung deh.. ^^,

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mencari

setiap kita adalah pencari pencari makna pencari makan pencari berita   bagi para pencari proses ini tidak akan berhenti, karena belajar salah satunya dengan mencari   yang kemudian perlu dijadikan pagar adalah bahaimana pencarian berlandaskan pada aturan yang tidak menyimpang dan disertai permohonan agar tetap diberikan petunjuk oleh Yang Maha Menciptakan

reflect

cerita sore hari kemarin seperti biasa aku pulang menempuh jalan yang biasa aku lalui dan sebagaimana biasanya, macet melanda hampir 1 kilometer sebelum lampu merah di pertigaan jalan besar itu dan.. jika aku lebih sering menghindar dari kemacetan dengan menggunakan jalur yang lain lewat ring road utara tapi semalam, entah aku berkeyakinan dapat menembus kemacetan dengan sabar sehingga jalur yang aku lalui jalur biasanya dan baik saja hasil dari menempuh kemacetan itu ternyata adalah....... jalur biasanya dialihkan ^o^ sudah cukup lam berada dalam kemacetan, sampai di pertigaan justru tidak bisa lurus seperti biasanya malah diminta untuk memutar jalan ke utara yang pastinya di putaran itu (u-turn) juga pasti ramai dan macet alhasil, aku pun memilih untuk memutar lebih jauh dan menuju putaran yang bisa aku temui jika aku lewat jalan alternatif ring road tadi pelajaran yang dapat kupetik sebagaimanapun kita menyikapi positif apa yang ada di hadapan kita tetaplah

drama

Hidup itu adalah drama Tak jarang kita melontarkan kalimat "ah, drama!" pada apa yang terjadi pada orang di sekitar kita ketika ia bercerita Tapi, ingatkah kita? Bahwa hidup kita pun adalah drama Drama yang kita lalui Drama yang kita lah pemeran utamanya Tapi kenapa? Kita baru menyebut drama ketika orang lain bercerita Ketika kita tidak ada di sana sebagai pemeran utama Apakah karena kita lebih suka mengamati drama orang lain? Ataukah karena kita tidak berani menjadi tokoh utama dalam drama kita sendiri? Mana yang benar ini?